Alasan Pengendara Motor Jakarta Belum Beralih ke Transportasi Publik

Olret – Warga Jakarta masih enggan beralih ke transportasi publik, meskipun sudah banyak pilihan seperti TransJakarta, KRL Commuter Line, MRT, dan LRT, serta integrasi melalui Jak Lingko.

Data menunjukkan sekitar 72% perjalanan harian di Jakarta masih menggunakan kendaraan pribadi, didominasi oleh sepeda motor.

1. Praktis dan Fleksibel untuk Perjalanan Pintas

Bagi pengendara motor, sepeda motor menawarkan kepraktisan dan fleksibilitas yang sulit ditandingi oleh transportasi publik, terutama untuk perjalanan singkat.

Berdasarkan survei online dari komunitas Jabodetabek, banyak pengguna motor menilai perjalanan dengan sepeda motor lebih cepat dan murah.

Mereka bisa menghemat waktu 30-60 menit dibandingkan harus naik angkutan umum dengan beberapa kali transit. Selain itu, biaya parkir dan bensin yang lebih rendah membuat total biaya harian lebih ekonomis dibanding menggunakan transportasi publik.

2. Infrastruktur Publik Belum Sepenuhnya Menyeluruh

Halaman Selanjutnya

Meskipun sarana seperti MRT, LRT, KRL, dan TransJakarta sudah tersedia, integrasi antarmoda masih jauh dari sempurna. Tidak semua jalur MRT/LRT memiliki akses langsung ke pemukiman atau tempat kerja.