Afwaja Center Gelar Ujian Bahasa Arab, 39 Santri Berebut Tiket ke Al-Azhar Mesir
- Ast
Ciamis, Olret – Sebanyak 39 santri dari berbagai penjuru Indonesia mengikuti Ujian Kualifikasi Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Afwaja Center di MAN Darussalam Ciamis, Jawa Barat, Senin (15/9/2025). Ujian ini menjadi gerbang utama bagi mereka yang bercita-cita melanjutkan studi ke Ma’had Bu’uts atau jenjang SMP-SMA Al Azhar Kairo, Mesir.
Peserta berasal dari daerah yang beragam, mulai dari Sumatera, Sulawesi, Lombok, hingga Jawa Barat. Mereka bersaing untuk meraih nilai terbaik guna memperoleh sertifikat Ifadah Najah—sebuah sertifikat kompetensi bahasa Arab setara TOEFL yang menjadi syarat wajib mengikuti ujian penempatan kelas di Al-Azhar.
Ketua Yayasan Afwaja Center, Ustaz Yumna Ilahi, Lc., menegaskan bahwa ujian ini dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Arab calon siswa dan menentukan level kelas yang sesuai sebelum berangkat ke Mesir.
''Standarisasi bahasa Arab bersifat mutlak. Mereka harus melalui ujian ini terlebih dahulu. Jika hasilnya belum memadai, peserta akan mengikuti pembelajaran tambahan sesuai level yang ditetapkan,” jelas Yumna kepada Olret.
Terdapat tujuh tingkatan kelas, mulai dari Mubtadi Awal (pemula dasar) hingga Mutamayiz (unggul). Hanya peserta yang mencapai level tertinggi—Mutamayiz atau Mutaqodim—yang akan langsung memperoleh Ifadah Najah.
Sistem Fleksibel Tanpa Gugur, Ijazah Bukan Syarat Utama
Menariknya, sistem pendidikan Al-Azhar tidak mengenal istilah “tidak lulus”. Semua peserta dipastikan dapat melanjutkan studi, meski penempatan kelasnya disesuaikan dengan kemampuan bahasa.
''Bisa saja lulusan SD langsung masuk SMA di Al-Azhar, atau sebaliknya, lulusan SMA justru ditempatkan di level SMP. Semuanya tergantung kemampuan bahasa Arab, bukan ijazah atau usia,” tegas Yumna.
Bahkan, program ini terbuka bagi peserta tanpa ijazah formal sekalipun. Syarat utamanya hanya satu: penguasaan bahasa Arab yang memadai.
Dibina Sistem Pesantren, Biaya Pendidikan Gratis
Afwaja Center menerapkan sistem asrama ala pesantren baik di Indonesia maupun di Mesir. Para santri tidak dilepas begitu saja, tetapi terus dibina selama menempuh pendidikan.
''Kami hadir dengan model pondok. Jadi ketika sampai di Mesir, mereka sudah terbiasa hidup dalam lingkungan yang terstruktur,” ujar Yumna.
Dari segi biaya, pendidikan di Al-Azhar sepenuhnya gratis. Namun, santri perlu menanggung biaya hidup sehari-hari. Terdapat dua jenis beasiswa: beasiswa penuh (termasuk tiket pesawat dan hidup) dan beasiswa pendidikan (hanya biaya sekolah).
Harapan: Lebih Banyak Santri Lokal yang Terbang ke Mesir
Pembukaan Ujian Kualifikasi Bahasa Arab afwaja Center.
- Ast
Yumna berharap kehadiran Afwaja Center di Ciamis dapat mendorong lebih banyak santri dari Jawa Barat—khususnya Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, dan Pangandaran—untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah.
''Saat ini justru lebih banyak peserta dari luar Jawa seperti Medan, Sulawesi, dan Lombok. Kami ingin ada sosialisasi yang lebih masif agar anak-anak daerah sini tidak ketinggalan kesempatan emas ini,” pungkasnya.
Program pembinaan Afwaja Center meliputi pendaftaran online, pemberkasan, karantina minimal tiga bulan, ujian kualifikasi, dan pembelajaran tambahan sebelum berangkat ke Mesir. *Of