Antony Tolak Bayern Demi Tepati Janji ke Real Betis
- x.com
Olret – Striker Brasil ini menolak tawaran gaji yang lebih tinggi dari Bayern demi menepati janjinya untuk kembali ke Real Betis, tempat ia merasa bahagia dan dicintai.
"Sehari sebelum kesepakatan tercapai, saya bernegosiasi dengan Bayern," ujar Antony kepada Cadena Cope pada 2 September.
"Namun, kesepakatan dengan Betis sudah 95% selesai, dan saya berjanji akan menepati janji saya. Saya melakukannya karena rasa hormat, karena cinta, dan karena saya tahu saya sangat bahagia di sini."
Pada hari terakhir bursa transfer musim panas, Betis menyelesaikan perekrutan permanen Antony dari Man Utd dengan biaya transfer sebesar $29 juta.
Menurut ESPN, Bayern mengambil langkah terlambat dan bersedia membayar gaji musiman sebesar $8,1 juta—hampir dua kali lipat tawaran Betis—namun Antony tetap memutuskan untuk kembali ke tim Spanyol tersebut.
Penyerang Brasil itu menegaskan: "Saya merasa sangat tenang dengan keputusan ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi saat ini saya sepenuhnya puas."
Antony dipuji sebagai pahlawan ketika ia bergabung dengan Betis dengan status pinjaman untuk paruh kedua musim 2024-2025. Striker Brasil ini mencetak sembilan gol dalam 26 pertandingan, membantu Betis finis di peringkat keenam La Liga dan mencapai final Liga Conference, di mana mereka kalah 4-1 dari Chelsea.
Namun ketika kembali ke Old Trafford, Antony kembali dicoret dari tim utama oleh pelatih Ruben Amorim, tidak diikutsertakan dalam tur pramusim, dan dimasukkan dalam daftar transfer.
"Ada lebih dari lima klub yang menghubungi saya, tetapi saya selalu mengatakan pilihan nomor satu adalah Betis," tegas striker berusia 25 tahun itu. "Betis adalah sebuah emosi bagi saya, tempat di mana saya menemukan jati diri. Setiap hari yang berlalu, saya semakin yakin bahwa kembali ke sini adalah keputusan terbaik dalam hidup saya."
Antony tak kuasa menahan tangis saat menghadapi ratusan penggemar dan ofisial klub pada perkenalannya di restoran Abades Triana di tepi Sungai Guadalquivir.
Ia mengakui telah menghabiskan lebih dari 40 hari yang menegangkan menunggu di sebuah hotel di Manchester, tetapi kesabaran dan keyakinan telah membantunya mencapai hari istimewa ini.