Jasmine Paolini Petenis Tuan Rumah Pertama Pemenang Italian Open dalam 40 Tahun
- internazionalibnlditalia.com
Tenis Olret VIVA–Jasmine Paolini menjadi petenis tuan rumah pertama dalam 40 tahun yang sukses jadi pemenang turnamen Italian Open.
Disaksikan Presiden Italia Sergio Mattarella yang duduk di tribun, Jasmine Paolini tampil apik mengalahkan Coco Gauff, 6-4, 6-2, dalam pertandingan final di Campo Centrale.
Paolini tampil menyerang dan memenangi set pertama yang ketat, lalu memenangi set kedua di tengah serangkaian kesalahan Gauff.
Sejak reli pertama, terlihat jelas Paolini menikmati setiap detik di lapangan. Di saat banyak orang merasa tertekan karena harus membawa harapan bangsa, Paolini bermain dengan kegembiraan yang terlihat jelas, bahkan tersenyum setelah hampir gagal atau melakukan drop volley yang dieksekusi dengan buruk.
Jasmine Paolini juara WTA 1000 Italian Open Roma 2025
- internazionalibnlditalia.com
Sebaliknya, Gauff tampak tegang, dan servisnya—yang biasanya menjadi senjata—terbukti tidak dapat diandalkan.
Berkat keberhasilannya memenangkan juara WTA 1000 Italian Open Roma, Paolini akan menempati peringkat tertinggi sepanjang kariernya, di ranking 4 dunia tunggal WTA pada hari Senin.
Paolini adalah wanita Italia pertama yang memenangkan turnamen terbesar di negaranya setelah Raffaella Reggi pada tahun 1985.
"Merupakan kebahagiaan yang luar biasa bisa memegang trofi ini di tangan saya di Roma, di rumah," kata Paolini dalam wawancara usai pertandingan. "Saya sangat senang dan bersyukur."
"Tujuan saya adalah melangkah ke lapangan dan memberikan yang terbaik, menemukan keseimbangan yang tepat antara merasakan tekanan dan menikmati momen tersebut."
"Saya pikir hari ini adalah pertandingan terbaik saya minggu ini—dan itulah yang saya butuhkan untuk mengalahkan pemain hebat seperti Coco, yang juga tampil fantastis di turnamen Madrid." tambah Paolini dalam pernyataannya.
Coco Gauff ranking 2 dunia usai final Italian Open
- internazionalibnlditalia.com
Coco Gauff juga akan menempati peringkat tertinggi sepanjang karier di ranking 2, berkat hasil dua kali menembus final turnamen WTA 1000 di Madrid dan Roma.
"Paolini memaksa saya bermain seperti itu. Mungkin saya bisa melakukan servis lebih baik dan memasukkan lebih banyak bola ke lapangan. Namun, dia bermain untuk menang hari ini dan dia pantas menang." kata Gauff setelah pertandingan.
Coco Gauff tentu saja kecewa karena gagal menjadi juara, tetapi ia tetap mengambil banyak hal positif dari musim tanah liatnya. Gauff akan tiba di Grand Slam Roland Garros setelah dua final berturut-turut di Madrid dan Roma: