Pahlawan Crystal Palace : Saya Tidak Bisa Bernapas
- google image
Olret – Eberechi Eze tak bisa berkata apa-apa saat mengenang momen saat ia mencetak gol kemenangan untuk membantu Crystal Palace memenangkan Piala FA, dan hanya berkata ia "tidak bisa bernapas" saat melepaskan tembakan ke gawang.
Tim berjuluk "The Eagles" itu berhasil mengalahkan Manchester City dengan skor 1-0 di Stadion Wembley dan berhasil meraih trofi utama pertama sepanjang sejarah. Gol itu terjadi pada menit ke-16 lewat sebuah serangan balik kilat, Eze dengan sigap menerobos masuk menerima umpan silang Daniel Munoz lalu dengan tenang menyelesaikannya untuk membuka skor bagi Palace.
Sejak saat itu, Crystal Palace berjuang untuk bertahan. Tim London selatan itu terus-menerus ditekan saat City menyerang tanpa henti, tetapi pertahanan yang brilian dan serangkaian penyelamatan heroik dari Dean Henderson berhasil menahan mereka
Eze yakin kemenangan Crystal Palace datang dari sikap tenang dan memanfaatkan peluang langka yang mereka miliki. “Saya tidak bisa bernapas,” katanya setelah pertandingan.
“Mereka (Man City) memiliki begitu banyak penguasaan bola, Anda harus bekerja keras untuk merebut kembali bola dari mereka. Saat Anda berada di depan, Anda harus memanfaatkan peluang dan mencetak gol.”
Ini adalah ketiga kalinya Crystal Palace mencapai final Piala FA, setelah kalah dari Manchester United pada tahun 1990 dan 2016. Eze merasa bangga telah membantu tim mengakhiri paceklik trofi yang panjang. Kemenangan atas Man City membuat pencapaian itu semakin manis.
“Ini istimewa,” imbuhnya. "Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya sangat bersyukur. Kami berada di sini untuk ketiga kalinya dalam sejarah klub, bermain melawan tim yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai tim terbaik di dunia."
“Untuk menunjukkan semangat dan energi seperti itu… Sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat saat ini. Puji Tuhan. Hanya Tuhan yang bisa melakukan ini.”
Berbicara setelah pertandingan, manajer Oliver Glasner memuji kontribusi Eze: