Berita Sepak Bola Arsenal : Kartu Merah Myles Lewis-Skelly Dibatalkan?

Arsenal
Sumber :
  • getty image

Olret – Bek Myles Lewis-Skelly tidak menerima skorsing tiga pertandingan setelah Komite Independen Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) melakukan penyelidikan.

Berita Transfer 9 Juni : Arsenal Tetapkan Harga Rodrygo, Man City Setujui Kesepakatan Senilai £31 Juta Untuk Bek Wolves

****

Pada 29 Januari, pelatih Mikel Arteta mengonfirmasi bahwa kartu merah Myles Lewis-Skelly dalam kemenangan 1-0 atas Wolves pada 26 Januari telah dibatalkan.

Berita Transfer 9 Juni : Real Madrid Incar Zubimendi, De Jong Berbicara Tentang Masa Depannya

FA juga mengumumkan bahwa setelah penyelidikan, Komite Independen Urusan Wasit mengatakan bahwa Michael Oliver salah menangani situasi diskualifikasi talenta muda Arsenal.

Lewis-Skelly dikeluarkan dari lapangan karena melanggar Matt Doherty dari Wolves di paruh pertama kemenangan 1-0 di babak 23 Liga Premier pekan lalu. Asosiasi Wasit Profesional (PGMOL) Inggris kemudian menegaskan bahwa wasit mengambil keputusan yang tepat.

Berita Transfer Hari Ini : Barcelona Ingin Rekrut Perisic, Pochettino Angkat Bicara Soal Rumor Kembali ke Tottenham

Namun, Komite Independen Asosiasi Sepak Bola Inggris berpendapat tidak demikian. Kartu merah Lewis-Skelly dibatalkan dan dia tidak mendapat skorsing tiga pertandingan seperti biasanya. Itu adalah situasi yang hanya pantas mendapat kartu kuning.

Ini menjadi kabar baik bagi Arsenal, pasalnya Lewis-Skelly bisa bermain di 3 laga berikutnya saat Arsenal menghadapi Manchester City pada 2 Februari, leg kedua semifinal Carabao Cup melawan Newcastle pada 6 Februari, dan lawatan tandang ke Leicester Stadium pada 15 Februari. ./2. Bek muda kelahiran tahun 2006 ini memainkan peran yang sangat penting dalam pertahanan Arsenal, dalam konteks krisis personel tim.

Sebelumnya, wasit Michael Oliver menjadi sasaran hinaan bahkan ancaman pembunuhan di media sosial usai memberikan kartu merah kepada bintang Arsenal tersebut. "King in Black" yang terkenal di Inggris bahkan diancam dengan bom mobil, sehingga memaksa pihak berwenang untuk terlibat.