Dibalik Gemerlapnya Ibukota, Ada Adik-Adik SD Cipinang 03 Membutuhkan Bantuan di Sudut Jakarta

Anak anak SD
Sumber :
  • instagram
Mengatur Keuangan Keluarga Tanpa Drama: Jurus Jitu Family Financial Planner

Medan yang mereka tempuh pun tidak begitu mudah. Jalanan yang terjal serta menurun curam, sepanjang jalan seperti hutan, membuat banyak orang tua dari mereka yang sering merasa khawatir saat anak-anaknya bersekolah menuju sekolah induk. Akan tetapi, kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan membuat mereka berusaha keras untuk tetap mensekolahkan anak-anaknya.

Strategi Working Mom Anti-Stres: Mengubah Waktu Singkat Menjadi Barokah
Scientific Parenting: Mengapa Akhlak Islami Adalah Kunci Kelekatan Anak

Gedung Sekolah, Tenaga Pengajar, Hingga Buku Bacaan yang Masih Jauh Dari Kata Layak

Bermula dari keprihatinan yang ada, warga desa Kebon cau yang kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pertani memutuskan untuk melakukan swadaya membangun sekolah.

Mengumpulkan sedikit demi sedikit biaya untuk mendirikan sekolah disana. Selain itu, mereka juga mendapat bantuan dari donatur yang pernah berkunjung kesana. Walaupun begitu, biaya yang di perlukan sangatlah besar, sehingga pembangunan sekolah sering terhenti ketika biaya sudah tidak mencukupi.

Walaupun begitu semangat untuk terus belajar tidaklah padam. Hingga kini, bangunan sekolah sudah hampir selesai, setidaknya adik-adik disana sudah tidak lagi harus belajar di teras rumah pak RT atau merasakan tampias hujan ketika hujan datang.

Sayangnya sekolah yang sudah mulai berdiri itu, masih belum memiliki fasilitas kamar mandi yang layak, jendela yang masih belum memiliki kaca, papan tulis yang mereka miliki pun masih berukuran sedang.

Tak berhenti sampai disitu, mereka juga belum memiliki perpustakaan, bahkan buku-buku yang dapat mereka baca pun masih belum banyak dan dengan kondisi yang bisa dikatakan kurang layak.

Tenaga pengajar disana hanyalah tiga orang. Mereka berasal dari sekolah induk yang di tugaskan untuk mengajar di SD Cipinang 03 kelas jauh. Karena tempat yang terbatas, proses belajar mengajar pun dibagi menjadi dua sesi. Untuk kelas 1, 2, dan 3 proses belajar mengajar pada pagi hari yaitu pukul 08.00 hingga 10.00.

Kemudian dilanjutkan kelas 4,5, dan 6, hingga pukul 12.00. Karena siswa yang masih sedikit, anak-anak kelas 6 yang akan menempuh ujian nasioanal mau tak mau, harus ikut di sekolah induk yang dimana mereka harus menempuh perjalanan selama sekitar satu jam untuk mencapai sekolah induk.

Halaman Selanjutnya
img_title