5 Hal yang Membedakan Antara Suka dan Cinta, Paham kan!

Membedakan Antara Suka dan Cinta
Sumber :
  • ch3plus.com

Olret – Perasaan cinta bisa muncul dari rasa suka. Tapi rasa suka belum tentu menjadi sebenar-benarnya cinta. Karena itu, ada yang memutuskan hubungan di tengah jalan atau pergi begitu saja tanpa keseriusan. 

Kabar Gembira untuk Penggemar Yumi’s Cells: Kim Go Eun dan Kim Jae Won Kembali di Musim Ketiga!

Padahal sama seperti cinta, keduanya sama-sama muncul karena ada rasa ketertarikan dengan seseorang. Nah, buat kamu yang bingung, kamu sebenarnya cinta atau sekadar suka sama dirinya.

Coba deh tanyakan pada dirimu sendiri dan baca artikel ini. Jangan sampai rasa suka yang bukan jadi cinta itu membuat kamu menyakiti seseorang. 

Lebih dari Sekadar Doa: Mengapa Allah Marah Jika Kita Tidak Meminta kepada-Nya

1. Jatuh cinta sangat cepat mengindikasikan rasa suka semata, belum berlanjut pada cinta

Rasa suka itu cepat jatuh cintanya, cepat pula putusnya. Sebab yang membuat kamu cinta dan senang adalah hormon dopamin yang ada dalam otak.

Tamannaah Bhatia Angkat Bicara Soal Hubungan Baru Pasca Putus dengan Vijay Varma, Bikin Penasaran!

Sehingga menimbulkan rasa debar setiap kali bertemu dengan orang yang kamu suka.  Bahkan kamu melihatnya sebagai tipe ideal yang kamu cari selama ini. 

Sehingga saat rasa suka itu muncul, akan lebih baik jangan terburu-buru buat mengajak dia buat hubungan. Cukup jalin hubungan dekat saja dan biarkan hormon itu bekerja.

Jika semakin lama ada kebosanan dalam perasaan kamu, maka perasaan yang kamu rasa selama ini barulah sekadar suka. Namun, jika perasaan yang kamu miliki tetap sama, meski sudah mengenal dia cukup dekat. Bisa jadi perasaan suka itu sudah berkembang menjadi cinta. 

2. Rasa suka Membuat buta pada pasangan, tapi cinta membuat logika ikut bekerja 

Ketika rasa suka muncul maka kamu akan dibutakan oleh perasaan itu. Kamu merasa pasangan kamu adalah tipe ideal dan segala yang datang dari dirinya adalah hal yang baik. Karena itu kamu tidak menemukan cela untuk menemukan kekurangan dirinya. 

Namun, semakin lama, seiring dengan berkurangnya produksi hormon dopamin dalam otak. Kamu mulai melihat dia dengan logika yang kamu miliki. Benarkah dia pasangan yang terbaik untukmu?

Benarkah kamu bisa menerima segala kekurangan dan kelemahan yang dia miliki? Jika kamu mantap 'bisa' maka perasaan suka itu sudah berubah menjadi cinta. Kamu tidak lagi dibutakan, tapi berusaha menerima. 

Halaman Selanjutnya
img_title