Dia Memintamu Tak Meninggalkannya, Namun Dia yang Meninggalkan Kamu

Putus Cinta
Sumber :
  • shutterstock
Jangan Takut Merasa Bodoh! Inilah Kunci Rahasia Pertumbuhan Maksimal Ala Maudy Ayunda

Dulu Kepadamu Semua Riuh Cinta Kutumpukkan Dengan Penuh, Dengan Keyakinan Kamu Tidak Meninggalkannya.

Menggali Mimpi yang Terkubur: Rahasia Bilal Faranov Menemukan Jati Diri di Usia 20-an
Sebuah Pesan Ketulusan dari Daehoon: Kekuatan di Balik Senyuman Demi Anak

Pagi, udara bersih yang menderu. Dinodai dengan rindu. Siraman hujan melengkapi pilu pada Januari yang makin sendu. Kepadamu, segala riuh cinta kutumpahkan dengan penuh. Entah sampai padamu, Atau ditumpas jarakĀ , Seluruh doa yang terpanjat ikhlas. Dan kerinduan yang deras.

Semoga kali ini, kamu mampu menjagaku. Meski ragaku dihalangi pintu. Di hatimu, aku masih kau beri setia. Di hatiku, kamu masih paling didamba. Menantilah.

Jika jarak memisahkan kau dengan pasanganmu, masihkah kau mau menantinya?

Dan Pada Akhinrya Aku yang Terusir Paksa, Dan Dia yang Mendapat Rasa.

Lihat, semua yang berserakan ini. Kertas-kertas omong kosong janji. Dan gumpalan-gumpalan mimpi. Yang kau lemparkan dengan berani. Mataku yang terkena, hatiku yang terluka. Kau bilang ia hanya sekadar masa lalu yang pernah mengisi hidupmu di waktu-waktu remaja yang tak datang kembali. Nyatanya, semalam kau berangkat dengannya, menemu cinta paling bahagia. Remuk dadaku.

Aku, selalu ada. Dia, mendapatkan cinta. Kuberlari, sangat pagi, mempertanyakan tentang kesetiaan yang kau anggap permainan, Tanpa ampun kau mengusirku. Katamu, kau tak bisa bersamaku. Lalu detik itu juga ucapan-ucapanmu menyerang ingatanku, mencoba mengartikan kalimat-kalimat sayang yang pernah kau berikan dengan senyuman, mencerna tangisanmu karenaku, mencoba mengerti arti rindu-rindu yang pernah kau sampaikan padaku.

Aku Pernah Jatuh Cinta Lalu Patah Hati, Ini Kesekian Kalinya Aku Ditinggalkan Padahal Sebelumnya Semua Berjanji Tidak Meninggalkannya.

Semuanya tak kau rasakan lagi, Aku cuma pengisi sepi. Tak tertahankan luka, tangis tertumpah atas nama kecewa dan tidak terima. Begitu mudah kau menggenggam dua jiwa, aku yang kau cekik sampai mati.Ā  Dia yang kau rawat dengan hati.

Suatu hari nanti, kau akan merasakan luka itu menggerogoti hatimu tanpa ampun. Menyiksa ingatanmu sampai ke ubun-ubun. Lihatlah, lukaku akan menularkan virusnya kepadamu suatu saat nanti. Aku terusir paksa, Dia mendapat rasa. Kau sangat tidak adil, Sejahat itu kau memperlakukan hati yang selalu ada.

Halaman Selanjutnya
img_title