Teruntuk Kamu yang Pernah Meninggalkan Diriku Tiba-tiba
- Freepik.com
Olret – Jika memang sudah tak ingin berjuang bilang saja dari awal mungkin aku akan memakluminya. Jika memang sudah lelah bicaralah toh aku tak akan mengemis agar engkau tetap di sini. Bila memang sudah tak ada rasa rindu dan cinta, ungkapkan semua tentang isi hatimu.
Jangan tiba-tiba pergi tanpa kabar dan meninggalkanku sendirian tanpa sebab. Kamu berpikir menanggung rindu sendirian itu menyenangkan?. Kamu datang kepadaku dengan penuh senyum, lalu mengapa kamu pergi sesuka hatimu tanpa peduli apa aku baik-baik saja atau tidak.
Bila Kamu Ingin Pergi Meninggalkanku, Setidaknya Ucapkan Salam Perpisahan Karena Kita Berawal Dalam Kebaikan.
Aku tidak peduli apa alasanmu pergi, hanya saja mengapa kamu tak memakai akal waras mu dalam menghargai seorang wanita. Kamu tak bisa sesuka hatimu datang setelah itu pergi meninggalkan aku bersama harapan yang belum terselesaikan.
Aku menerima kamu dengan baik, memperlakukan dengan baik, namun kamu? Semau kamu meperlakukan aku.
Tiba-tiba hilang dan kau bawa separuh hatiku pergi, dan kau biarkan separuhnya lagi berteman dengan sepi, cinta tak semurah yang kau perbuat saat ini.
Beberapa saat aku berdamai dengan hatiku, ku mendengar kabar kau akan meminang perempuan lain?. Kamu pikir aku sekuat apa?. Manusia tetap manusia aku pun punya hati, dan dari mana ada hati yang baik-baik saja ketika ditinggalkan lalu tak lama kemudian mendengar yang di sayang akan melangsungkan pernikahan.
Ingin menangis, ku rasa percuma takdir sudah memainkan skenario. Ingin ku berteriak di depan wajahmu, ah ku rasa sia-sia sebab lelaki sepertimu takkan mengerti arti setia. Ingin ku tuliskan pesan untukmu menawarkan kembali perjuangan ini.
Tapi aku ingat bahwa kau lah yang telah membuatnya patah, lalu untuk apa aku masih mengharapkan seseorang sepertimu yang memang tak layak untuk ku harapkan,
Baiklah semoga kau bahagia dengan kehidupanmu, nikmatilah jalanmu, terima kasih kau sudah membuat satu wanita ini menjadi lebih kuat, atas perlakuan mu aku lebih tau kepada siapa seharusnya aku berikan cinta, atas ketidaksetiaan mu aku belajar untuk menghargai orang-orang yang menyayangiku karena diacuhkan itu memang menyakitkan.