Terima Kasih, Untuk Sekedar Singgah yang Membuatku Kini Terluka

Jakarta, Olret – Semua telah aku sadari. Meski terlambat bukan alasan untuk tak bisa lagi memperbaiki hati. Aku tidak menduga akan seperti ini, namun aku bersyukur juga bahwa Tuhan masih peduli dan menyadari Aku dari kesalahan ini.

Saat ini, segala kisah pahit itu telah aku kubur dalam-dalam. Meski luka masih belum pulih dengan aman. Tak mengapa, ini memang sudah resiko aku dan harus aku jalankan.

Ini semua salahku, aku yang tergesa-gesa memotong waktu yang belum seharusnya menjadi milikku. Aku yang terlalu cepat ingin sampai dengan jalan yang salah dan akhirnya semua itu membuatku kalah. Kisah yang sebentar membuat aku banyak belajar.

Bahwa apa yang seharusnya bukan milik kita akan tetap tidak bersama kita, meski telah berbagai cara kita coba. Di sini aku sadar, bahwa selama ini aku telah perjuang pada porsi yang tidak wajar.

Semua kembali pada kesadaran diri sendiri. Bahwa apa yang kamu perjuangkan merupakan kebaikan atau bahkan kebalikan. Semua kembali pada kesadaran diri untuk kebaikan hati.

Tahun lalu telah kita lepas, meski semua belum selesai dengan begitu tuntas.

Tak mengapa, sebab tahun inilah kesempatan untuk kita menyelesaikan segala apa-apa yang belum terselesaikan sebelumnya. Setiap kita memiliki masa lalu. Dan setiap kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki semua itu. Mari saling diskusi dengan diri sendiri.

Mari saling membenah diri agar menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi. Semangat berjuang.

Kamu dan Dia sudah tidak lagi sama. Itulah mengapa Kamu tidak perlu lagi harus berpura-pura untuk tetap terlihat sama. Masing-masing dari kalian sudah saling memiliki pilihan yang berbeda. Dan saat ini tugasmu adalah menjalani apa pilihan yang telah kamu punya. 

Tentang bagaimana Dia setelah tidak lagi denganmu sudah bukan lagi urusanmu. Hidup kalian sudah bukan lagi satu. Dia telah hidup pada dunia dia, pun kamu juga harus hidup pada dunia kamu juga.

Karena Aku Yakin Setiap yang Terjadi Akan Memberikan Hikmah Dan Menjadi Sebuah Pengalaman.

Halaman Selanjutnya

Ibarat berkisah hanya untuk memunahkan hati sendiri. Kamu sudah berkali-kali berjuang dan berkali-kali pula dikhianati. Pengalaman demi pengalaman sudah banyak kamu dapati.