Pahami! Inilah Bedanya Pasangan Yang Cerewet Karena Perhatian Atau Ingin Mengatur
Olret –Pahami! Inilah Bedanya Pasangan Yang Cerewet Karena Perhatian Atau Ingin Mengatur
Pacar, kekasih atau pasanganmu cerewet bukanlah hal yang benar-benar buruk. Karena justru kecerewetannya adalah tanda jika dia peduli dan perhatian pada dirimu.
Tapi tunggu dulu, ada juga lho pasangan yang cerewet karena ingin mengatur dirimu dan hidupmu. Nah, biar gak salah paham, pahami beberapa perbedaannya.
1. Cerewet Karena Perhatian Lebih Pengertian. Sedangkan Yang Ingin Mengatur Cenderung Egois dan Tidak Ingin Ditentang
Meskipun cerewet dan kesal atas sikap kamu, tapi pasanganmu berusaha pula untuk mengerti dan memahami kondisimu. Jadi, dia tidak akan menghakimi tapi lebih merangkul dirimu. Bahkan, walaupun cerewet, kamu merasa nyaman saat di dekatnya.
Sebaliknya pasangan cerewet yang hanya ingin mengatur cenderung egois dan tidak suka ditentang. Dia tetap menganggap kamu salah dan tidak peduli pada alasan atau kondisi kamu. Biasanya dengan pasangan seperti ini, kamu akan lebih tertekan. Apalagi, jika terus mengungkit kesalahan di masa lalu.
2. Cerewet Karena Perhatian Bertujuan Untuk Saling Membimbing. Sedang Yang Ingin Mengaturmu Hanya Terus Menuntut Kamu
Tujuan dari kecerewetan pasangan untuk kebaikan bersama dan saling membimbing satu sama lain. Hal itu agar hubungan jadi lebih sehat, harmonis dan nyaman di jalani satu sama lain. Apalagi kalian pasti punya tujuan atau visi misi. Nah, pasangan cerewet karena ingin mengingatkan kamu kembali pada tujuan dan janji hubungan.
Berbeda dengan dia yang hanya ingin mengatur kamu. Pasangan seperti itu akan terus menuntut kamu, tanpa sadar intropeksi diri sendiri. Dia cerewet untuk mengekang dirimu dan memaksamu menjadi apa yang dia inginkan.
3. Cerewet Karena Perhatian Tetap Memberikan Ruang Untuk Berbagi Pembicaraan. Sedang Dia Yang Ingin Mengaturmu Menghilangkan Kesempatanmu Berbicara
Tetap ada ruang yang pasangan cerewetmu berikan supaya komunikasi kalian tetap berjalan dari dua arah. Seperti dia memberikan kamu kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau alasan. Bahkan dia memancing kamu untuk mengobrol dan tetap memposisikan diri menjadi pendengar yang baik.
