5 Sikap yang Membuat Pasangan Ragu Membawamu Ke Jenjang Pernikahan, Lebih Baik Hindari
- Netflix
Tentu saja, pasangan semakin khawatir sikap-sikap seperti itu akan jadi lebih parah ketika kalian sudah menikah nanti. Dia tidak yakin bersamamu akan bahagia, apalagi jika sejak pendekatan saja kamu sudah sulit menghargai dirinya.
3. Tidak Bisa Jadi Dewasa
Proses Pendewasaan Diri
- u-report
Semua orang tahu, kalau menikah itu bukanlah hal yang main-main. Kamu atau siapa pun ingin menikah hanya seumur hidup sekali dan tidak berharap akan menyesalinya nanti.
Karena itu, saat masih pendekatan, kamu berharap bisa mendapatkan pasangan yang sudah cukup dewasa, pengertian, mau menerima kamu apa adanya dan bertanggung jawab. Hal itu pun juga diharapkan oleh dia yang akan menjadi pasangan kelak.
Karenanya, meski boleh saja, kamu bermanja, cengeng, suka cemburu, dan ngambekkan. Jangan terlalu berlebihan, sampai akhirnya dia menganggap kamu tidak bisa jadi dewasa. Sebab hal itu bisa membuat dia tidak yakin kamu serius dan siap menjalin hubungan yang lebih serius dengan dirinya.
4. Sering Gagal Mengontrol Emosi Di Depannya
Cara Mengatasi Pengabaian Emosional dari Pasangan
- freepik.com
Jika selama pendekatan saja, kamu tidak bisa mengontrol emosi, suka marah-marah, berbicara kasar, merusak barang hingga melakukan kekerasan fisik atau verbal. Tentu saja pasangan akan memilih mundur untuk meneruskan hubungan denganmu, kecuali jika mode budak cinta akut sehingga dia tetap yakin kamu akan berubah setelah menikah nanti.
Namun, kebanyakan, hubungan yang toxic pasti akan sulit untuk sampai ke jenjang pernikahan. Karena bagaimanapun, semua orang ingin menjalin hubungan yang bahagia lahir dan batin. Bukan dijadikan samsak hidup oleh pasangannya sendiri.
5. Tidak Mempunyai Visi dan Tujuan Yang Sama
Tidak Ada Lagi Kesamaan Visi
- freepik.com@marymarkevich
Hal terakhir ini sangatlah penting. Jika memang visi dan tujuan kalian di masa depan tidak bisa sepakat atau saling bertentangan. Lebih baik melepaskan hubungan segera. Daripada nanti, kamu sering kecewa jika memaksakan untuk tetap lanjut.
Misalnya saja, pasangan punya keinginan untuk membawa pernikahan seperti ini dan itu. kamu tidak menyetujuinya, bahkan merasa keinginannya itu melanggar prinsip hidupmu.
Namun jika selama kamu masih mentolerir, bisa saja kamu menerimanya dan menuruti pasangan. Hanya jangan sampai di awal kamu sudah sepakat, tapi setelah menikah malah menjadi masalah. Tentu saja, itu akan membuat pasangan kecewa dan pernikahan terancam bubar.