6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Dunia
- Beritasatu.com
Olret – Sekarang ini emas jadi instrumen invetasi yang menari untuk dibahas baik bagi investor, kolektor, maupun masyarakat biasa yang sekadar penasaran kenapa harga logam mulia ini bisa naik turun tiap waktu.
Sayangnya, tantangan lain juga turut hadir seiring dengan minat pasar terhadap emas yang naik juga. Stok emas logam mulia yang mulai sulit di jumpai diiringi dengan harga yang naik turun seperti rolercoaster.
Nggak heran, karena emas bukan cuma perhiasan cantik, tapi juga aset yang dianggap paling aman saat ekonomi goyah. Tapi, apa sih sebenarnya yang membuat harga emas dunia bisa berubah-ubah begitu cepat? Yuk, kita kupas tuntas di ulasan artikel ini!
1. Pergerakan Dolar AS
Faktor paling besar yang memengaruhi harga emas dunia adalah nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD). Keduanya punya hubungan terbalik. Artinya, ketika dolar menguat, harga emas biasanya turun dan sebaliknya.
Hal ini karena emas dihargai dalam dolar di pasar internasional. Jadi, kalau dolar melemah, investor dari negara lain yang memakai mata uang berbeda akan lebih mudah membeli emas, sehingga permintaan naik dan harga ikut terdorong.
2. Inflasi dan Suku Bunga
Emas sering disebut sebagai “pelindung nilai” terhadap inflasi. Ketika harga-harga barang naik dan daya beli uang menurun, orang cenderung mencari aset yang nilainya lebih stabil dan emas jadi pilihan favorit.
Di sisi lain, suku bunga juga punya peran penting. Saat bank sentral menaikkan suku bunga, investor lebih tertarik menyimpan uangnya di deposito atau obligasi yang memberikan imbal hasil. Akibatnya, permintaan emas bisa menurun dan harganya ikut terkoreksi.
3. Kondisi Ekonomi Global
Situasi ekonomi dunia, seperti resesi, krisis keuangan, atau ketidakpastian politik, juga bisa mengerek harga emas. Dalam kondisi penuh ketidakpastian, investor biasanya mencari “safe haven” alias tempat yang aman untuk menyimpan kekayaan.
Emas jadi andalan karena nilainya dianggap tahan terhadap gejolak ekonomi. Contohnya, saat pandemi COVID-19 melanda pada 2020, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi karena banyak orang mencari keamanan investasi. Bahkan, harga emas sekarang ini tidak bisa kembali ke masa saat pendemi COVID-19 belum menyerang.
4. Permintaan Industri dan Perhiasan
Selain investasi, emas juga digunakan dalam industri elektronik, kedokteran, dan tentu saja perhiasan. Permintaan dari sektor ini bisa memengaruhi harga emas di pasar global.
Misalnya, meningkatnya minat masyarakat Asia khususnya India dan Tiongkok bahkan Indonesia saat ini, terhadap perhiasan emas saat musim pernikahan bisa mendorong harga naik. Jadi, faktor budaya juga punya pengaruh besar terhadap fluktuasi harga logam mulia ini.
5. Produksi dan Cadangan Tambang Emas
Jumlah produksi emas dari pertambangan juga menentukan harga. Kalau pasokan dari tambang berkurang, sementara permintaan tetap tinggi, harga otomatis naik. Sebaliknya, jika banyak tambang meningkatkan produksi, harga bisa turun.
Selain itu, cadangan emas yang dimiliki oleh bank sentral suatu negara juga berperan penting. Ketika bank sentral membeli emas dalam jumlah besar, permintaan melonjak dan harga ikut terdorong.
6. Geopolitik dan Ketegangan Internasional
Isu geopolitik seperti perang, konflik antarnegara, atau ketegangan di kawasan Timur Tengah sering bikin harga emas melonjak. Kenapa?
Karena ketidakstabilan politik membuat investor khawatir terhadap pasar saham dan mata uang, sehingga mereka memilih menyimpan uangnya dalam bentuk emas. Logam mulia ini jadi semacam “benteng terakhir” di tengah situasi global yang tidak menentu.
Naik-turunnya harga emas dunia bukan sekadar soal jual beli di pasar, tapi hasil dari interaksi kompleks antara faktor ekonomi, politik, dan psikologis. Dari nilai dolar hingga ketegangan global, semuanya saling terkait.
Buat kamu yang tertarik berinvestasi emas, penting banget untuk memahami faktor-faktor ini supaya bisa menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual. Karena pada akhirnya, emas bukan cuma simbol kemewahan, tapi juga cermin dari kondisi ekonomi dunia yang selalu berubah.