Lebih dari Status dan Gaji Mapan: Cara Bilal Faranov Mendefinisikan Ulang Sukses di Usia 20-an

Bilal Faranov
Sumber :
  • Youtube

Olret – Di tengah gempuran ekspektasi sosial yang menuntut "peta hidup seragam" —kerja mapan, status tinggi, dan kepemilikan materi—Bilal Faranov, seorang podcaster dan creative director, menemukan bahwa jalan menuju jati diri sejati justru terletak pada keberanian untuk menolak narasi tersebut.

3 Shio yang Terlahir Sebagai Pemimpin, Naga Sehingga Harimau

Dalam wawancaranya di kanal JC Dawn, Bilal menceritakan bagaimana ia harus berjuang memisahkan mimpinya dari proyeksi orang lain.

Menantang Social Conditioning

Pelajaran Berkelas 25 Tahun Karir Andien : "Kamu Harus Mau Menyelam ke Sisi Gelap Kamu Juga"

Rahasia Bilal Faranov Menemukan Jati Diri di Usia 20-an

Photo :
  • Youtube

Bilal tumbuh di lingkungan yang memiliki jalur karier ideal yang sangat kaku, seperti menjadi diplomat. Tekanan ini bahkan datang dari figur otoritas. Ia sempat menuruti nasihat seorang dosen untuk menghentikan kegiatan membuat konten, karena dianggap "aneh" dan bisa menghambat karier formalnya.

Impian Perkasa di Ranjang Berakhir Tragis: Waspadai, Impotensi Adalah Lonceng Kematian Jantung!

Momen ini menjadi pembelajaran besar: seberapa sering kita mengorbankan hasrat pribadi demi validasi dan pandangan orang lain?

"Saya baru sadar, saya melakukan itu untuk memvalidasi dosen saya yang bilang ngapain sih mending ke kementerian. Ternyata, dia sendiri ada luka karena gagal empat kali di sana," ungkap Bilal.

Bilal menyadari, banyak nasihat datang dari orang-orang yang hanya ingin kita menembus kegagalan atau mewujudkan mimpi mereka yang terkubur. Inilah yang ia sebut sebagai mengejar mimpi dari Ego.

Ego vs. Suara Hati: Dari Pengakuan ke Kontribusi

Tanda Orang yang Egois

Photo :
  • freepik.com

Untuk benar-benar menemukan keselarasan, Bilal mengajak audiens membedakan dua sumber motivasi

Mimpi yang Digerakkan Ego: Motivasi ini didorong oleh kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, membuktikan diri kepada orang lain, dan mendapatkan kehormatan karena status atau jabatan.

Mimpi yang Digerakkan Hati: Motivasi ini menciptakan rasa bangga dan bahagia, serta berorientasi pada kontribusi (How can I contribute?).

Bilal pernah melamar ke posisi bergengsi hanya agar bisa "dihormati paman," sebuah keputusan yang didorong sepenuhnya oleh ego. Ia bersyukur, ia gagal.

"Ketika saya mengejar status atau ngejar validasi, rasanya berbeda dengan ketika saya berkarya, menyebarkan value yang orang lain butuhkan," jelasnya.

Sukses Adalah Kebebasan, Bukan Status

Egois dan Tidak Mau Disalahkan

Photo :
  • Freepik.com

Setelah melewati fase pencarian, Bilal sampai pada kesimpulan bahwa definisi sukses pun berubah seiring kedewasaan.

"Orang muda itu biasanya mengejar status dan barang, tapi orang yang sudah bijak mengejar kebebasan (freedom)," tegas Bilal.

Bagi Bilal, kebebasan yang paling berharga adalah kebebasan waktu. Sukses bukanlah memiliki mobil mewah, melainkan kemampuan untuk punya waktu di pagi hari untuk dirinya sendiri—berolahraga dan berkembang—tanpa perlu terburu-buru oleh tuntutan pekerjaan.

"Versi sukses saya adalah ketika saya melihat Bilal sekarang, saya lebih sehat daripada versi 3-4 tahun lalu. Itu yang saya syukuri," katanya. Ia percaya, dengan fokus pada value dan waktu, uang akan mengikuti dengan sendirinya.

Mendengarkan 5 Orang yang Tepat

Untuk mengejar mimpi dari hati, Bilal memberikan strategi yang sangat praktis: mendapatkan role model yang tepat.

Ia menyarankan untuk mencari orang yang telah mencapai titik yang kita inginkan dan mau bekerja bersamanya.

"Coba pikirkan 4 sampai 8 bulan. Bekerja sama dia. Bahkan kalau dibayar rendah nggak apa-apa. Kamu lihat cara kerja dia, sistem dia, gimana dia hadapi orang," sarannya.

Bilal juga mematahkan pepatah lama dengan quote andalannya: "Bukan lima orang yang you spend most time with, tapi lima orang yang ingin kamu dengarkan." Kita bisa memilih untuk mendengarkan pandangan para kreator, penulis, atau mentor yang sudah berhasil di jalur yang kita inginkan, alih-alih terbatasi oleh lingkungan terdekat yang justru menghambat.

Dengan berani memprioritaskan suara hati di atas validasi sosial, Bilal Faranov membuktikan bahwa menemukan jati diri adalah sebuah tindakan revolusioner, di mana kebebasan adalah reward tertinggi.

Sumber dan referensi artikel : Youtube JC Dawn dengan judul  Bilal Faranov: Cara Nemuin JATI DIRI Di Umur 20an