Bukan ini Cita-citaku Dulu: Sepenting Apa Pekerjaan Yang Sesuai?
Atau sekarang saatnya butuh bantuannya Pak Tarno? (Yok dibantu yok, jadi apa ya? Bimsalabim jadi apa prok prok prok!!)
Plak!
Nggak berubah, tetep ngene-ngene wae og!
Tidak, untuk kamu yang sedang menjalani peran sesuai dengan cita-cita, maka dengan berbangga hati aku turut mengucapkan selamat kamu sudah mencapai apa yang dulu kamu cita-citakan. Dan, kalau kamu tim yang cita-citanya belum (tidak) terwujud, kamu juga telah menjadi yang terbaik dan lebih baik dari yang kamu bayangkan dulu. Jalan takdir kadang emang ga sinkron dengan yang dibayang dan rencanakan, tapi untuk membuat Pelangi yang indah dengan 7 warna nyentriknya. Tak melulu sewarna untuk jadi sempurna bukan? Begitupun dengan pekerjaan, tak perlu melulu sama dengan yang dicita-citakan.
Semuanya menjadi ideal jika kita bisa menjalaninya dengan paling tidak 3x 1 makan, tersenyum dan mengingat pada Sang Pencipta. Kamu bersama dengan orang-orang yang sayang dan bangga pada prosesmu. Meskipun banyak berlubang, berliku atau sampai memaksamu harus berinteraksi dengan begal, kamu mampu dan dimampukan untuk terus hidup dijalan ini. Lalu penyesalan apa yang membuatmu bisa seterpuruk ini? Aku mungkin tidak mengenal kamu. Tapi semoga dengan tulisan ini aku bisa menemanimu paling tidak untuk menghabiskan waktu yang setara 1 putaran musik favoritmu.
Kamu sudah sampai di akhir cerita, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
Selamat bekerja, Pekerja!