Ryu Kintaro: "Bocil Perintis Bisnis" di Tengah Badai Kontroversi dan Privilese
Dari Konten Kreator Cilik Hingga Juragan Jamu
Meski usianya masih muda, Ryu Kintaro sudah tak asing lagi dengan dunia digital. Ia telah aktif sebagai konten kreator sejak usia 5 tahun. Kini, kanal YouTube-nya berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta subscriber. Bahkan, ia dikabarkan pernah mengantongi penghasilan hingga Rp1 miliar dari bisnis dan endorse.
Dari pemasukan fantastis itulah, Ryu mulai memberanikan diri merintis berbagai usaha kecil. Mulai dari ayam crispy gerobakan, susu segar (Howard Hills), hingga bisnis jamu kekinian berlabel Tjap Nyonya Kaya yang diklaim ramah anak dan tidak pahit.
Meski beberapa bisnisnya sempat gulung tikar, bocah berusia 9 tahun ini kini fokus pada usaha jamu dan berhasil meraih predikat runner-up di ajang South East Asia Young Entrepreneur X Factor 2025.
Inspirasi Versus Realita: Sebuah Perdebatan
Ketenaran Ryu Kintaro bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia menuai apresiasi karena dianggap inspiratif. Keberaniannya berbicara, membagikan tips bisnis untuk kalangan muda, dan membuktikan diri dengan berbagai pencapaian, dipandang positif oleh sebagian orang.
Namun, di sisi lain, tidak sedikit pula yang melayangkan kritik pedas. Relevansi dan sensitivitas pesannya terkait "merintis bisnis" di tengah kehidupan serba kecukupan menjadi pertanyaan besar. Perdebatan mengenai definisi "merintis" dan bagaimana privilese dapat membentuk narasi kesuksesan, terus menjadi topik hangat di media sosial.