Ryu Kintaro: "Bocil Perintis Bisnis" di Tengah Badai Kontroversi dan Privilese
Olret – Nama Ryu Kintaro belakangan ini menjadi sorotan tajam di jagat media sosial. Bukan tanpa alasan, video dirinya yang membahas "enaknya hidup sebagai perintis bisnis meski penuh ketidakpastian" sontak viral dan menuai pro serta kontra.
Dari kekaguman hingga kritik pedas, netizen beramai-ramai mengomentari fenomena "bocil perintis bisnis" yang satu ini.
Sensasi di Balik Lexus dan Bisnis Pinggir Jalan
Sebelum video kontroversialnya, Ryu Kintaro sudah lebih dulu mencuri perhatian publik. Kisahnya berjualan makanan dan susu di pinggir jalan, namun dengan mobil Lexus seharga miliaran rupiah, sempat membuat geger. Kontras yang mencolok ini memicu pertanyaan dan rasa penasaran publik terhadap sosok Ryu.
Di balik sensasi itu, fakta mengejutkan pun terkuak. Ryu Kintaro ternyata adalah putra dari Christopher Sebastian, seorang pengusaha sukses sekaligus pendiri dan CEO Makko Group, kerajaan bisnis raksasa di bidang otomotif dan kuliner.
Ayahnya dikenal sebagai distributor besar kaca film mobil dan memiliki sederet bisnis sukses lainnya.
Tak ayal, latar belakang inilah yang membuat banyak netizen berpendapat bahwa privilese dan fasilitas keluarga sang ayah menjadi faktor pembeda dalam kisah "perintis bisnis" Ryu, jauh dari perjuangan kebanyakan orang yang merintis dari nol.
Dari Konten Kreator Cilik Hingga Juragan Jamu
Meski usianya masih muda, Ryu Kintaro sudah tak asing lagi dengan dunia digital. Ia telah aktif sebagai konten kreator sejak usia 5 tahun. Kini, kanal YouTube-nya berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta subscriber. Bahkan, ia dikabarkan pernah mengantongi penghasilan hingga Rp1 miliar dari bisnis dan endorse.
Dari pemasukan fantastis itulah, Ryu mulai memberanikan diri merintis berbagai usaha kecil. Mulai dari ayam crispy gerobakan, susu segar (Howard Hills), hingga bisnis jamu kekinian berlabel Tjap Nyonya Kaya yang diklaim ramah anak dan tidak pahit.
Meski beberapa bisnisnya sempat gulung tikar, bocah berusia 9 tahun ini kini fokus pada usaha jamu dan berhasil meraih predikat runner-up di ajang South East Asia Young Entrepreneur X Factor 2025.
Inspirasi Versus Realita: Sebuah Perdebatan
Ketenaran Ryu Kintaro bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia menuai apresiasi karena dianggap inspiratif. Keberaniannya berbicara, membagikan tips bisnis untuk kalangan muda, dan membuktikan diri dengan berbagai pencapaian, dipandang positif oleh sebagian orang.
Namun, di sisi lain, tidak sedikit pula yang melayangkan kritik pedas. Relevansi dan sensitivitas pesannya terkait "merintis bisnis" di tengah kehidupan serba kecukupan menjadi pertanyaan besar. Perdebatan mengenai definisi "merintis" dan bagaimana privilese dapat membentuk narasi kesuksesan, terus menjadi topik hangat di media sosial.
Kisah Ryu Kintaro membuka mata kita akan kompleksitas di balik kesuksesan dan perjuangan. Apakah ia adalah representasi nyata dari semangat wirausaha muda, ataukah ia sekadar simbol dari "privilese" yang tak terhindarkan? Perdebatan ini tampaknya masih akan terus berlanjut.