6 Zodiak Paling Berantakan, Apakah Kamu Termasuk Salah Satunya?
- Freepik.com
Olret – Apakah meja kerjamu sering penuh tumpukan? Atau mungkin kamu punya "gunung" cucian yang belum terlipat? Tenang, kamu tidak sendirian! Kebersihan memang bukan prioritas utama bagi semua orang.
Ada yang baru bersih-bersih kalau sudah terpaksa, tapi ada juga yang tidak bisa tidur nyenyak sebelum semua sudut rumah kinclong. Kira-kira, di mana posisimu?
Bagi sebagian orang, hidup dalam lingkungan yang "santai" atau sedikit berantakan terasa lebih nyaman dan membebaskan. Jangan salah sangka, ini bukan berarti mereka jorok, lho! Seringkali, ada alasan menarik di balik kebiasaan mereka yang kurang rapi.
Penasaran zodiak apa saja yang cenderung masuk kategori "kurang rapi"? Yuk, intip daftarnya dan cari tahu apakah kamu termasuk!
1. Aries: Si Super Sibuk yang Sulit Diam
Zodiak yang Menghargai Momen Berantakan dalam Hidup
- freepik
Para Aries sejati itu dinamis dan selalu punya agenda. Mereka bukan tipe yang betah berdiam diri di rumah, apalagi hanya untuk bersih-bersih. Hidup mereka penuh petualangan, sosialisasi, dan mengejar target baru. Tumpukan barang?
Itu hanya bukti bahwa mereka punya banyak hal menarik yang sedang atau akan mereka lakukan! Kebersihan mungkin bukan prioritas utama, karena waktu mereka terlalu berharga untuk hal-hal yang dianggap kurang menantang.
2. Cancer: Si Kolektor Kenangan Sejati
Membuat Rumah Jadi Mudah Kotor
- freepik.com
Cancer adalah zodiak yang sangat emosional dan sentimentil. Bagi mereka, setiap barang memiliki cerita dan kenangan yang melekat. Sulit sekali bagi Cancer untuk membuang sesuatu, bahkan piring di wastafel yang menumpuk bisa jadi punya "kenangan" dari acara makan malam terakhir.
Mereka bukan materialistis, tapi lebih karena terikat pada nilai sentimental barang-barang mereka. Jadi, jangan heran kalau rumah Cancer sering kali penuh dengan barang-barang yang menyimpan sejarah.
3. Gemini: Otak Cepat, Tangan Lambat dalam Beres-Beres
Mirip seperti Aries, Gemini juga punya jadwal yang padat—tapi bukan karena aktivitas fisik, melainkan karena otak mereka yang tidak pernah berhenti berpikir dan mencari stimulasi baru. Ide-ide mengalir begitu deras, percakapan tanpa henti, dan selalu ada hal baru yang menarik perhatian mereka.