5 Kesalahan Amorim di Final Liga Europa, Dari Pergantian Pemain Hingga Pemain Cadangan

Harry Maguire dan Cristian Romero
Sumber :
  • x.com

Demikian pula, kapten Bruno Fernandes mengalami hari dengan kinerja yang buruk. Gelandang asal Portugal ini mencatatkan 19 assist dan 46 gol atas namanya di Liga Europa - angka terbaik di kompetisi tersebut, tetapi kemampuan menyerangnya terbatas saat ia ditarik ke lini tengah.

Permata MU Siap Pindah ke Napoli

Menurut United in Focus, Amorim seharusnya menempatkan Manuel Ugarte yang berusia 24 tahun sebagai penyapu di lini tengah dan mendorong Fernandes lebih dekat ke gawang Tottenham.

4. Jangan beri Kobbie Mainoo kesempatan.

Berita Transfer MU : MU Setujui Belanja 200 Juta Euro untuk Vinicius, Sancho Bisa Kembali ke MU

Kobbie Mainoo

Photo :
  • thethao247.vn

Amorim terus menimbulkan kontroversi ketika ia hanya membiarkan Mainoo masuk menggantikan Patrick Dorgu pada menit ke-90. Beberapa menit waktu tambahan tidak cukup bagi gelandang Inggris itu untuk mencatatkan namanya.

MU Imbang Dramatis Lawan Nottingham Forest: Amorim Tetap Optimis, Diallo Percaya Penuh pada Pelatih

Mainoo memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan dan telah mencetak banyak gol di saat-saat penting. Angka tersebut bisa dihitung sebagai gol kemenangan atas Man City di final Piala FA musim lalu, atau gol penyeimbang di perpanjangan waktu kedua leg kedua perempat final Liga Europa musim ini melawan Lyon.

5. Biarkan Luke Shaw bermain sebagai bek tengah.

Luke Shaw

Photo :
  • google image

Amorim mengalami masalah di lini pertahanan, saat Matthijs de Ligt dan Lisandro Martinez cedera. Harry Maguire hampir pasti bermain di posisi tengah, sementara Leny Yoro bermain baik sebagai bek tengah sisi kiri sejak awal musim.

Namun di final, Amorim memindahkan Yoro ke kanan dan menempatkan Luke Shaw sebagai bek tengah sisi kiri. Keputusan itu tidak efektif karena bek Inggris itu lambat dan bersalah atas satu-satunya gol Man Utd.

Perbedaan di final Liga Europa tahun ini terjadi pada menit ke-43. Dari umpan silang Pape Matar Sarr, Brennan Johnson memotong dan kehilangan bola pada gerakan pertama, bola memantul dari tangan Shaw dan memantul kembali ke arah penyerang Tottenham tersebut.

Pada percobaan keduanya, Johnson kembali gagal menangkap bola, tetapi tetap memasukkannya ke gawang. Dengan kemenangan 1-0, Tottenham memenangkan gelar pertama mereka sejak Piala Liga 2008 dan gelar Eropa pertama mereka sejak Piala UEFA 1984.