Plong! 5 Cara Membebaskan Diri Dari Kebencian dan Sakit Hati
- Freepik.com
Jadi, tanpa harus kamu menanam kebencian di hatimu, tanpa kamu harus melakukan pembalasan dalam bentuk apapun. Dia pun akan mendapatkan balasan atau karmanya sendiri suatu hari nanti.
Malah, dia cukup beruntung jika pembalasan itu diberikan di dunia. Karena di akhirat, bisa saja lebih pedih dan menyakitkan.
3. Cobalah Terima Keadaan Dan Perasaan, Karena Bagaimana pun Itu Adalah Jalanmu Menjadi Lebih Dewasa
Terima Keadaan Dan Perasaan
- freepik.com/author/tirachardz
Bagaimana pun yang sudah terjadi tidak bisa diulang kembali. Karena itu, tetaplah optimis, jika semua luka, kecewa dan sakit hati yang kamu rasa adalah ujian dari Tuhan untuk menggembleng kamu menjadi pribadi yang lebih baik juga dewasa.
Cobalah terima keadaan sebagai takdir Tuhan dan terimalah pula perasaan kamu dengan utuh. Dengan begitu, kamu jauh mengenal dirimu, bisa mengambil sikap yang lebih bijak dan tidak lagi membiarkan kebencian itu mengontrol dirimu lebih banyak.
4. Fokus Membuka Lembaran Baru dan Menciptakan Banyak Kebahagiaan
Untuk benar-benar bisa menghadirkan rasa maaf dan menghilangkan kebencian. Kamu harus bisa menciptakan banyak cinta dan kebahagiaan.
Sehingga, kamu tidak kepikiran lagi dengan perbuatan buruk seseorang di masa lalumu. Dan kamu tidak lagi menyalahkan diri atau siapa pun atas apa yang sudah terjadi.
Karena itu, ketika Tuhan sudah sangat baik membebaskan kamu dari orang-orang yang melukai kamu dan lingkungan toxic itu. Maka selanjutnya fokus saja membuka lembaran baru.
Dengan begitu, jika memang ada di suatu masa, kamu bertemu lagi dengan mereka yang pernah menyakiti kamu. Kamu akan bisa menghadapinya dengan lebih tenang, bahkan sudah lebih dahulu memaafkan dan melupakannya.
5. Selalu Sediakan Stok Maaf Di Hatimu
Selalu menyediakan stok maaf, memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa kamu lakukan. Jika kamu mau belajar untuk bisa ikhlas dan sabar. Maka kata-kata maaf harus selalu tersedia dalam hatimu.
Maafkan diri sendiri juga maafkan orang yang telah melukai dirimu agar hati lebih lapang dan tidak lagi ada amarah di dalam hati. (Ika Tusiana)