5 Sikap yang Harus Kamu Terapkan Dalam Pernikahan, Biar Langgeng
- google image
Justru dewasa adalah saat kamu sadar tidak bisa mengubah pasangan sebagaimana yang kamu inginkan. Dia pasti punya pemikiran, pandangan, kebiasaan dan sifat atau karakter bawaan dari lahir. Nah, mencobalah lebih mengerti.
Selama itu bukan kesalahan fatal, terkadang kamu harus lebih santai dan tidak ambil pusing menghadapi pasangan juga menjalani hubunganmu.
3. Belajar Untuk Tidak Menyelesaikan Masalah Dengan Emosi
Sikap yang Harus Kamu Terapkan Dalam Pernikahan
- google image
Sikap dewasa selanjutnya yang harus kamu terapkan adalah bersikap lebih santai dan tenang saat menghadapi masalah bersama. Jangan selalu gunakan emosi, apalagi tindakan kekerasan untuk menyelesaikannya. Jangan pula hanya mendiamkan pasangan atau menghilang begitu saja.
Cobalah untuk belajar berbicara dengan baik-baik dan buat pasangan lebih mengerti pada sudut pandangmu. Percayalah, masalah selalu punya cara yang baik untuk diselesaikan. Bahkan, dengan emosi atau marah, justru tidak akan menyelesaikan apa pun dan menambah penyesalan.
4. Lihatlah Lebih Banyak Kelebihan Pasangan Daripada Kekurangannya, Sebaliknya Rasakan Lebih Banyak Kekuranganmu Daripada Kelebihanmu
Sering intropeksi diri juga salah satu tindakan dewasa yang harus kamu terapkan dalam pernikahanmu. Jangan sampai hanya sibuk mengomentari, menyalahkan atau menuntut kekurangan pasangan. Padahal sudah banyak perjuangan, pengorbanan serta ketulusan yang dia berikan.
Sebaliknya, cobalah lihat ke dalam dirimu lebih banyak. Sudahkah kamu bersikap baik dan memperlakukan pasanganmu dengan baik? sudahkah kamu memberikan kebahagiaan pada dirinya?
Sudahkah kamu setia, menjaga komitmen dan kepercayaan pasangan? Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang harus kamu jawab dan renungkan. Dengan begitu, kamu akan merasa bersyukur dan utuh bersamanya.
5. Berhenti Merasa Lebih Dewasa, Hanya Karena Lebih Tua Atau Lebih Superior Dari Pasangan
Ada beberapa orang yang merasa pasangannya harus menuruti tanpa boleh menolak. Alasannya, karena dia adalah kepala rumah tangga, lebih dewasa, lebih bijak atau lebih berjasa dalam hubungan. Padahal merasa ‘lebih’ seperti itulah yang menunjukkan keegoisan.
Setiap orang dalam hubungan sudah mempunyai peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Lagi pula, dewasa sama sekali tidak ditentukan oleh umur. Kadang, pasangan yang berumur lebih tua, justru bisa jadi lebih manja atau kekanakan.