Untuk Mereka yang Merendahkan Hidupku, Terima Kasih Telah Menempa Diriku
Dulu sekali, saat aku masihlah seorang pemula dalam proses mengejar mimpi. Untuk pertama kali dalam hidup, menerima kalimat penuh kebencian yang menyayat hati. Aku pernah terpuruk setahun lamanya, takut untuk memulai, takut menerima penolakan. Sedahsyat itu efek dari sebuah ucapan. Mematahkan mimpi seseorang apakah sebuah prestasi ?
Dear haters, pernahkah kalian berpikir jika ucapan kalian bisa merusak hidup orang lain?
5. Menjadi pemaaf adalah cara kami untuk selamat
Pelajaran terbaik yang kalian beri pada diri ini adalah untuk menjadi orang yang pemaaf. Aku belajar memaafkan demi keselamatan jiwa dan hatiku. Aku bukan si lemah yang akan hilang ditelan kebencian .
Aku bukan si penakut yang akan mati lalu tenggelam hanya karena cibiran dan sindiran. Perjuanganku amat panjang, melelahkan dan penuh ujian sebab dari itu hujatan dan cacian tak akan membuat aku jatuh (lagi).
Bagiku yang pernah menjadi korban ’kekejaman’ kalian, menjadi pendendam bukanlah caraku, namun sebaliknya menjadi terbaik didepan kalian yang meragukan adalah pilihanku.
Inilah surat terbuka untuk mereka yang merendahkan. Semoga mereka bisa belajar adab sebelum berucap. Jadilah orang yang santun , beri masukkan bukan hinaan yang menjatuhkan. Haters? Senyumin aja!