Yakinlah! Sederhana Namun Pandai Bersyukur Akan Membuatmu Bahagia
- pixabay.com/thuyhabich
Olret – Kebahagiaan setiap orang itu relatif, namun kebahagiaan itu pasti hadir pada mereka yang mau bersyukur dalam segala keadaan. Sebab titik kebahagiaan dan kepuasaan seorang manusia itu tidak pernah berhenti.
Biasanya setelah mendapatkan sesuatu, pasti akan muncul keinginan lainnya, sebab rasa tidak puas dalam diri manusia itu termasuk hal yang wajar. Hanya saja, seseorang yang mampu tidak hanya fokus untuk mencapai, tapi bisa mensyukuri apa yang telah dimiliki terlebih dahulu.
Dia pasti menjadi orang yang bahagia. Sebab bahagia itu bukan materi, status, teman, maupun pasanganmu. Tapi dari diri dan hatimu sendiri. Oleh sebab itu, meski sederhana asal pandai bersyukur, kamu tetap bisa bahagia.
Bahagia Bukan Seberapa Banyak Kamu Memiliki Sesuatu, Tapi Seberapa Besar Rasa Syukurmu Atas Sesuatu Yang Hadir Dalam Hidupmu.
Banyak orang yang banyak materinya tapi tidak bahagia. Banyak orang yang terlihat makmur, bersahaja dan romantis hubungannya sekalipun, juga belum tentu benar-benar bahagia.
Hidup itu sawang sinawang, teman. Oleh sebab itu apa yang terlihat bahagia dan baik-baik saja, belum tentu di dalam hatinya seperti itu pula.
Lagipula, bahagia bukan seberapa banyak kamu memiliki sesuatu, seberapa hebat kamu meraih sesuatu, atau seberapa banyak orang disekeliling maupun memujamu. Bahagia itu ada dalam hatimu sendiri, dimulai dengan kesadaran akan rasa syukur atas apa yang kamu miliki.
Bahagia Itu Bukan Berasal Dari Pasanganmu, Keluargamu, Maupun Teman-Temanmu. Namun Dari Caramu Menghargai Kehadiran Mereka dan Mensyukuri Cinta Tulus Yang Kamu Dapatkan.
Pernah gak? Kamu merasa sepi meski ada banyak orang di sekitarmu, merasa semua orang terlihat palsu di sekelilingmu. Jadi kamu sulit untuk merasa bahagia dan mensyukuri kehadiran mereka. Atau pernah gak?
Kamu merasa biasa saja, bahkan menyesal setelah mendapatkan pria yang dulu begitu kamu idamkan. Pria yang dulu kamu pikir bersamanya pasti akan bahagia, namun nyatanya dia tak sesuai dengan ekspekstasimu.
Perlu berapa banyak lagi kenyataan untuk membuatmu sadar dan belajar, bahwa kebahagiaanmu bukan tergantung orang lain. Bahagiamu sama sekali bukan dari pasanganmu, anak-anakmu, keluargamu ataupun teman-temanmu.