Untuk Kamu yang Masih Bertahan Bersama, Semoga Sampai Maut Memisahkan
- Freepik.com
Sejak hari itu aku yakin untuk melangkah bersamamu, mendengar semua ceritamu, bahkan mungkin sejak aku mulai menjadi trouble makermu, kau menjadi orang yang masuk dalam daftar mereka yang sering ku doakan kepada Tuhan. Meminta kepada-Nya untuk selalu menjaga dan memberimu bahagia bagaimanapun keadaannya.
Semoga, kau tak keberatan ya, jika mungkin telingamu sering berdengung karena sesering itu pula aku membicarakanmu kepada-Nya. Meminta hal-hal yang hanya Dia yang mampu melakukannya untukmu. Dan sejak hari itu pula. Aku belajar bagaimana hal-hal terkecil dalam hidup kita perlu di syukuri.
Perasaan bahagia yang sering kau hadirkan membuatku tak pernah lupa untuk mengucap syukur karenanya. Dan jika hari itu kita sedang bertengkar, aku hanya akan terdiam, bertanya pada diriku sendiri, mungkin memang tak selamanya kau yang salah. Karena stigma pria selalu salah rasanya sudah tak patut lagi kita gaungkan.
Bukankah, kita sama-sama manusia yang punya kesempatan yang sama untuk melakukan kesalahan? Tapi, hal baiknya adalah kau selalu berusaha menjadi orang pertama yang menurunkan ego, meminta maaf, berusaha membuatku kembali tertawa, dan berkata bahwa "Tak apa, kita perbaiki lagi ya?"
Kepadamu yang hingga kini masih bersama. Terima kasih. Karena tak hanya rasa yang kau berikan padaku setiap harinya. Selalu ada bahasan seru yang membuatku membuka mata semakin lebar. Pola pikirku yang tak lagi kekanak-kanakan. Dan dukungan yang kau berikan padaku jika yang ku lakukan memang masih pada koridor yang benar.
Jika suatu hari nanti kita sedang sama-sama lelah dan tak mampu untuk menguatkan satu sama lain, semoga kita tak memilih untuk berpisah. Karena mungkin kita hanya perlu beristirahat sejenak, bernapas begitu dalam, lalu menyadari bahwa langkah kita sudah begitu jauhnya, dan masih banyak perjalanan yang perlu kita lewati bersama. Terimakasih untuk selalu ada.