Aku Ingin Meminta Maaf Atas Segala Salah, Bahwa Pernah Menyakitimu Tanpa Sadar

Berilah Kesempatan Untuk Memaafkannya
Sumber :
  • Freepik.com

Ada Rasa Kecewa Dia Pergi

Photo :
  • instagram.com/lomo_photography

Menggali Mimpi yang Terkubur: Rahasia Bilal Faranov Menemukan Jati Diri di Usia 20-an
Sebuah Pesan Ketulusan dari Daehoon: Kekuatan di Balik Senyuman Demi Anak

Seiring berjalan nya waktu, serentak aku merindukan mu, seseorang yang pernah ada di hatiku. Rindu ini menyiksaku dan kadang sampai menusuk sampai tulang belulang. Tapi kini aku baru sadar bahwa kita telah usai dan aku tak pantas untuk merindukan kamu lagi.

*

Strategi Working Mom Anti-Stres: Mengubah Waktu Singkat Menjadi Barokah

Lelaki Yang Saat Ini Tanpa Nama, Dia Akan Beruntung Menikahimu Muslimah Terhormat

Ada sebuah kertas di atas meja yang sudah tertulis beberapa paragraf didalamnya. Disebuah kamar milik seorang perempuan yang enggan disebutkan namanya. Menata hati kembali. Karena kata dia, ada hal yang lebih bijak dari mengenang, yaitu membuat cerita baru yang lebih indah.

Ia menulis surat yang tidak ditujukan untuk siapa-siapa. Tapi isinya adalah pesan bertuliskan doa. Menegok kepada langit, walau yang ia tatap hanya langit-langit. Berbisik kepada bumi, tapi semua harapnya terbang tinggi. Berharap didengar Sang Pencipta langit dan bumi.

Surat tanpa alamat, ia menyebutnya. Dengan keyakinan, suatu hari nanti akan ada seseorang yang tepat. Kakinya cukup kuat untuk diajak berjalan bersama. Hatinya cukup luas untuk menerima kurangnya.

Pundaknya cukup tegar untuk tempat bersandar. Lelaki yang saat ini tanpa nama, suatu saat akan menyebut dirinya sebagai orang yang paling beruntung mendapatkannya.

Kelak, kita akan saling bersyukur satu sama lain. Karena kita punya tujuan. Entah sama atau tidak, yang pasti kita saling usaha. Begitu sebagian dari isi suratnya.

Dia Akan Datang Dengan Kedua Orang Tuanya, Memintamu Kepada Ayah dan Ibumu Pada Saat Bekalnya Sudah Cukup.

Bahkan Saat Saya Kecewa

Photo :
  • instagram

Tak ada yang tertinggal setelah segalanya kamu ubah menjadi bingkai-bingkai canda. Aku tak lagi menemukan cahaya terang sebenderang hari kala kita berbicara hal-hal indah. Rupanya cinta terlalu terburu-buru.

Rupanya kita lupa kalau di luar sana, ada yang sedemikian purna menjaga segala isi hati mereka sebaik mungkin. Mereka secara sabar menyembunyikan kalimat-kalimat indah agar tak menjadi celah penimbul masalah.

Namun, di antara kesalahan dan ketidaksempurnaan kita sebagai seorang hamba, semoga apa pun doa-doa itu, mampu menjadi nyata kala segalanya diliputi niat-niat tulus dan langkah-langkah serius.

Halaman Selanjutnya
img_title