Pendakian Gunung Sumbing Via Gajah Mungkur Lengkap Dengan Video Perjalanan

Pendakian Gunung Sumbing Via Gajah Mungkur
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Salah satu yang tak boleh di bawah adalah semua hal yang berwarna kuning dominan, mulai dari tenda, baju dan apa pun itu. Selain itu, kamu tak boleh mengucapkan kata-kata tak pantas serta ngomong “capek”. Setelah selesai dengan penjelasan tersebut, kami pun memulai pendakian dengan menggunakan ojek dari basecamp sampai gerbang pendakian.

Tak Hanya Legenda: Menguak Kisah Nyata Ilmu Pancasona dan Kejatuhan Sang Raja Gelap

Ditemani Gerimis Nan Mistis, Dari Gerbang Pendakian ke Pos 1, Semua berjalan dengan lancar.

Gerbang Pendakian Gunung Sumbing ke Pos 1

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Kisah Gaib dan Tragedi Nyata di Balik Runtuhnya Gunung Kuda

Dari gerbang pendakian menuju pos 1, jalur pendakian masih cukup mudah dilalui. Jalanan setapak dengan sedikit menanjak masih menjadi teman perjalanan. Awalnya, semau peserta masih semangat dan terus melangkah kaki, dan sesekali istrihat sejenak di bawah rintik-rintik hujan.

Oh iya, jalur pendakian gunung sumbing di tandai dengan huruf abjad dari A sampai seterusnya. Dan setiap abjad memiliki jarak tertentu dan tidak sama. Selama perjalanan, obrolan santai masih tetap dilakukan beberapa peserta, dan setelah lama berjalan. Beberapa peserta pun mulai berpisah sesuai dengan kecepatan langkah kaki masing-masing

Kisah Nyata: Arwah Pembalap Liar Gentayangan Menuntut Balas di Cirebon

Oh iya sebagai informasi buat kamu, Pos 1 berada di ketinggian 1.825 mdpl.

Pos 1 ( 1.825 mdpl) Menuju Pos 2, Hujan yang Semakin Deras Membuat langkah kaki semakin berat.

Pos 1 Gunung Sumbing

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Hari semakin sore dan hujan pun tak kunjung berhenti, ditengah-tengah langkah kaki yang semakin pendek dan jarak pandang yang semakin sulit juga. Pendaki yang cepat pun semakin jauh sedangkan pendaki yang lambat semakin tertinggal. Tapi untungnya, pihak open trip memang sudah mengantisipasi hal ini dan sangat piawai dalam menganginya.

Aku pun yang semakin tertinggal dan 2 pendaki Kalideres yang bekerja sebagai Auditor di KAP Big Four selalu menunggu. Hingga akhirnya, tak lama kemudian Kak maria yang berada paling belakang mulai dekat dan akhirnya aku pun lebih memilih berjalan dengannya.

Kak Maria yang kedingan dan tanpa membawa beban lagi karena sudah di bawah pendaki lain masih kewalahan dengan track yang semakin menanjak. Bukan hanya itu, hujan pun semakin deras dan tak ingin berhenti sejenak, hanya sekadar untuk mengantarkan kami.

Halaman Selanjutnya
img_title