Wakatobi: Bukan Sekadar Surga Bawah Laut, Ini 6 Keajaiban yang Menanti Anda di Daratan!
- google image
Olret – Wakatobi. Mendengar namanya saja, pikiran kita langsung melayang ke birunya laut, terumbu karang yang megah, dan ikan-ikan yang menari. Benar, Taman Nasional Wakatobi adalah jantung keindahan bahari yang diakui dunia. Lebih dari 750 spesies karang dan ratusan spesies ikan hidup rukun di sini, menjadikannya arena diving dan snorkeling terbaik.
Namun, Wakatobi menyimpan rahasia lain. Kepulauan di Sulawesi Tenggara ini menawarkan keindahan yang sama menakjubkan—bahkan mungkin lebih unik—di atas permukaannya.
Siap untuk menemukan Wakatobi yang sesungguhnya? Berikut adalah 6 destinasi wajib kunjung, dari pulau terpencil hingga puncak bukit yang magis!
1. Pulau Hoga: Detoks Digital di Gerbang Ilmu
Pulau Hoga
- Youtube
Ingin benar-benar lepas dari hiruk pikuk kota? Pergilah ke Pulau Hoga. Dijuluki 'gerbang ilmu' karena sering jadi tempat riset para peneliti, pulau kecil ini menawarkan ketenangan total
Bayangkan: pasir putih lembut, air laut biru tosca yang menggiurkan, dan deretan pohon kelapa yang melambai. Hoga adalah paket lengkap untuk detoks digital. Nikmati matahari terbenam yang spektakuler dari dermaga kayu, atau jika beruntung, saksikan penyu bertelur di tepi pantai.
2. Puncak Kayangan: View 360 Derajat yang Magis
Tinggalkan sejenak air laut, dan taklukkan Puncak Kayangan di Pulau Tomia. Meskipun Anda harus mendaki sebentar, pemandangan yang disajikan benar-benar setara dengan namanya—surga.
Dari ketinggian ini, Anda akan disuguhi panorama 360 derajat yang memukau: bukit-bukit hijau, teluk-teluk kecil yang indah, dan lautan biru yang membentang tanpa batas.
Puncak ini adalah spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam paling romantis di Wakatobi. Konon, karena terbentuk dari daratan yang terangkat, Anda bahkan bisa menemukan fosil-fosil kima di sekitarnya!
3. Kampung Bajomola: Kisah Manusia Perahu Suku Bajo
Untuk pengalaman budaya yang otentik, kunjungi Kampung Bajomola. Di sini, rumah-rumah panggung berdiri tegak di atas air, diikat oleh tiang-tiang kayu. Inilah rumah bagi Suku Bajo, yang dijuluki "manusia perahu.
Laut adalah segalanya bagi mereka. Menyusuri kampung dengan perahu kecil sambil berinteraksi dengan warga Bajo yang ramah akan memberikan Anda perspektif baru tentang kehidupan yang harmonis dengan alam. Jangan heran melihat anak-anak kecil sudah mahir menyelam tanpa alat bantu!
