Eksplore Garut : Catatan Perjalanan ke Leuwi Tonjong Garut, Viewnya Menakjubkan

Leuwi Tonjong Garut
Sumber :
  • idris hasibuan

Olret – Setelah puas dengan Curug Nyogong, kami pun akhirnya memutuskan untuk menjelajahi curug selanjutnya. Sebenarnya, tujuan kami selanjutnya adalah Curug Jagapati yang menghabiskan kurang lebih 2 jam dari lokasi kami.

5 Tempat Wisata di Garut yang Popular untuk Dikunjungi Bersama Keluarga

Kamu juga bisa membaca cerita perjalanan olret lburan di artikel Explore Garut : Cerita Perjalanan ke Curug Nyogong, Airnya Selalu Abadi

Namun karena rasa penasaran dari tim leader kami, kami pun akhirnya menjelajahi curug yang masih dekat dengan Curug Nyogong dengan jarak kurang lebih 40 menit.

5 Wisata di Garut yang Bisa Dikunjungi Sewaktu Liburan

Kami pun mengikuti google map namun selalu di arahkan berputar dan tak jelas. Sehingga akhirnya, bertanya ke warga sekitar dan diberikan petunjuk arah yang jelas.

Warga tersebut pun menjelaskan bahwa untuk menuju Leuwi Tonjong tidak bisa menggunakan mobil travel karena jalanan yang curam dan sempit. Dia pun menyarankan kami untuk menggunakan jasa ojek.

Perjalanan Menuju Surga Tersembunyi: Curug 7 Bibijilan Sukabumi

Awalnya kami hanya mengiyakan, sehingga akhirnya kembali bertemu dengan bapak tersebut dan mengikutinya.

Setelah cukup lama, kami pun akhirnya sampai ke parkiran dan dilanjutkan dengan naik ojek. Oh iya, memang benar sekali jalanan yang curang sangat tidak rekomendasi dengan mobil demi keselamatan.

Gerbang Selamat Datang Leuwi Tonjong, Dengan Jalanan yang Menurun

Perjalanan menuju Leuwi Tonjong Garut

Photo :
  • idris hasibuan

Setelah sampai dan berkumpul kembali di depan gerbang masuk leuwi tonjong dan membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 ribu per orang, kami pun langsung masuk yang dimulai dengan jalanan setapak yang bagus dan nyaman.

Setelah berjalan kurang lebih 10 menit, kami pun menemukan jalan tanah dengan kontur yang sangat kering karena memang musim kemarau.

Sepanjang perjalanan, kami juga disuguhkan dengan pepohonan yang rindang serta hasil perkebunan warga. Sesekali, kami juga bertemu dengan warga sekitar yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Perjalanan masih panjang dan tak berujung, kami pun masih terus melanjutkan perjalanan, selangkah demi selangkah sehingga waktu yang semakin panjang. Jalanan yang kami lalui pun mulai bermcam-macam, mulai dari jalanan tanah sehingga anak tangga.

Awalnya anak tangganya sangat bersahabat dengan kaki, namun seiring berjalannya waktu, ternyata anak tangga tak habis-habis sehingga rasa lelah pun mulai menyapa. Beruntungnya, memang udara yang sejuk karena pepohonan membuat kami tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan.

Halaman Selanjutnya
img_title