Part 3 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Batu Tatah Gunung Sindoro
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Sambil makan dia terus-terusan memperhatikanku. Setelahnya dia mengeluarkan rokok kretek dari kantong bajunya, lalu menghisapnya dalam.

Tragedi Mistis di Lereng Gunung Ciremai: Ritual Kejawen, Jin Pengasihan, dan Nyawa yang Terenggut

"Jadi lu orangnya ya.. " Katanya, seakan berbicara pada diri sendiri.

"Gimana bang maksudnya? " Tanyaku, tak yakin arah pertanyaannya.

Apakah Salat Kita Sah jika Membaca Takbiratul Ihram Tanpa Suara?

Dia memandangku dengan tatapan kesal. "Kalian tuh semua pendaki sama aja. Bisanya cuma ngotorin gunung. Ngga punya rasa hormat. "

Aku terperangah "abang udah tau ya.. "

Dampak Psikologis dari Kebisingan: Lebih dari Sekadar Mengganggu

"Mak Ncep nitipin lu ke gua. Dia yang cerita semua. Mulai dari sini sampe atas lu bareng gw. " Katanya lagi

"Mak Ncep? Mak Ncep siapa bang? " Tanyaku bingung.

"Bocah emang ngga ada hormat-hormatnya sama orang tua. Mak Ncep yang dari kemarin nolongin lu sama temen lu. Kalo ngga ada Mak Ncep, temen cewe lu pasti udah lewat dibawa ke alam lain. " Jawabnya ketus.

Rupanya ibu tua yang terus-terusan menjaga Ayu di Cibunar itu namanya Mak Ncep. Aku memang sama sekali tidak bertanya nama Ibu tua itu, juga bapak yang menjagaku. Ada rasa menyesal menyadari betapa kurangnya sopan santunku pada orang yang sudah beberapa hari ini menolongku dan Ayu.

"Mak Ncep juga yang ngejagain lu ngelewatin hutan pinus. Makanya lu bisa aman sampe sini. Kalo ngga lu bisa dimakan setan penganten tadi. " "Tapi saya jalan sendiri tadi bang. Mak Ncep? Setan penganten? " Aku bertanya bingung.

Tapi dia tidak menjawab. Dia cuma tersenyum sinis sambil membereskan carriernya. Aku bergidik mengingat rasa dingin yang menjalari tengkukku tadi. Mungkin setan penganten itu tadi benar-benar ada dibelakangku. Selesai packing carrier, dia berjongkok dan berkata serius.

"Mulai dari sini perjalanan kita ngga akan gampang. Lu cukup ngikutin gw. Baca doa-doa yang lu tau. Pikiran jangan kosong. "

"I.. Iya bang." Jawabku.

"Kita bakal disambut semua penghuni Ciremai. Dari yang bentuknya abstrak sampe solid. Dari yang nyaru jadi manusia sampe yang mukanya berantakan. Siapin mental lu. Kalo lu ngga selamat disini, temen lu dibawah juga ngga bakal selamat. "

"Iya bang. " Jawabku lagi.

Halaman Selanjutnya
img_title