Kisah Nyata : Misteri Pendaki Tanpa Kepala di Gunung Sumbing

Pendakian Gunung Sumbing via kaliangkrik
Sumber :
  • ngayap.com

Jam 11.00 wib, aku dan temanku masuk dalam tenda untuk tidur karena rencana 04:00 pagi menuju Puncak Sejati. Jam 03:00 pagi aku dan temanku bangun untuk masak agar stamina pulih lagi. Tepat pukul 04:00 pagi akhirnya aku dan temanku melanjutkan perjalanan menuju puncak sejati.

Berkelana ke Vietnam Bagian Utara, Mengikuti Musim Bunga di Akhir Tahun

Suasana ramai para pendaki menuju puncak, baru saja berjalan kira-kira 30 menitan kami diterjang badai dan kabut tebal. Aku dan temanku sempat diterjang badai hingga terbawa sekitar 50 meter dari jalur pendakian menuju puncak.

Dingin ! ! !

5 Kebiasaan di Pagi Hari yang Membantu Meningkatkan Kesehatan Hati

Dingin ! ! !

Kabut ! ! !

Cara Mencegah Bau Tidak Sedap di Dalam Mobil

Badai ! ! !

Semua lengkap menemani perjalananku menuju puncak Sejati. Sempat temanku tak sadar diri akibat terbawa badai dan akhirnya tersadarkan diri setelah aku sadarkan. Setelah sadar aku dan temanku berjalan menuju puncak.

Aneh menurutku yang awalnya ramai pendaki menuju puncak tapi seketika hannya aku dan temanku saja yang ada dijalur menuju puncak. Hati mulai tak tenang fikiran membayangkan hal yang aneh-aneh. Jujur saat itu aku teramat takut karena cuma ada aku dan temanku saja menuju puncak gunung sumbing. Meski demikian kami tak turun ke pos 4 melainkan melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Dari kejauhan terlihat 2 pendaki lain yang berjalan, aku mencoba memangil dan menyenter tapi senter kami tak begitu jelas karena tebalnya kabut. Tiba-tiba hampir drkat dan aku melihatnya secara langsung 2 pendaki itu terjun bebas kejurang. Aku dan temanku sempat teriak teriak

Tolong ! ! !

Tolong ! ! !

Tolong ! ! !

Tapi tak ada sautan dari pendaki lain, aku sempat menyenter jurang itu dan amat dalam. Aku dan temanku dalam ketakutan yang luar biasa. Akhirnya kami lari secepat mungkin yang kami bisa dan kami terperosok dalam jurang yang gak begitu dalam. Aku dan temanku sulit bangun karena semak-semak yang begitu rimbun.

Saat itulah kami melihat tak terlalu jauh kira-kira jarak 10 meter dan begitu jelas Ada seorang pendaki berpakain lengkap membawa rensel tapi tanpa kepala kebetulan senterku menuju persis kearah pendaki tanpa kepala itu.

Jujur aku dan temanku kerakutan, ayat-ayat suci kami lantunkan sebisanya dalam keadaan terperosok dalam jurang. Setelah kejadian itu kira-kira 20 menitan akhirnya kami melihat rombongan pendaki dari UGM dan kami meminta tolong. Aku dan temanku akhirnya berjalan didepan pendaki UGM menuju Puncak sejati.

Halaman Selanjutnya
img_title