Kisah Nyata (Part 3): Angkernya Jalur Dukuh Liwung Gunung Slamet

Gunung Slamet
Sumber :
  • instagram

Olret – Kejadian demi kejadian aneh yang kami alami selepas perjalanan dari istirahat barusan, datang silih berganti. Kini ditengah perjalanan menuju Pos berikutnya, kami kembali disambut oleh penunggu lain gunung ini. Cerita sebelumnya bisa di baca di Kisah Nyata (Part 2): Angkernya Jalur Dukuh Liwung Gunung Slamet

Mengapa Game Horor Selalu Punya Tempat di Hati Gamer: Sensasi Aman di Tengah Ketakutan

*

Hari semakin gelap, hawa dingin mulai menyeruak masuk kedalam sela-sela jaket kami. Cahaya bulan redup, terhalang rimbunnya Pohon yang seolah-olah mengamati kami sejak awal. Syukurlah, ternyata kami telah sampai di Pos dua, ada sedikit tanah lapang, kami bisa beristirahat lebih leluasa sekarang, meluruskan kaki, dan mengeluarkan camilan dari dalam tas kami.

Kisah Pedagang Ikan Cantik Cirebon: Uang Tak Pernah Habis, Nyawa Melayang Jadi Tumbal Tuyul Kelas Kakap

Namun karena hari sudah semakin gelap, Pak Sakri meminta kami agar tidak berlama-lama di Pos ini. Entahlah, nada suaranya lebih seperti ingin mengatakan bahwa memang tidak baik berlama-lama di Pos ini.

Tapi saya tidak menghiraukan itu, dan tidak pula ingin bertanya lebih jauh, karena hari memang sudah sangat gelap, dan tubuh ini pun sudah minta istirahat, jadi yang terbaik memang kami harus bergegas melanjutkan perjalanan agar dapat segera sampai di Pos 3 dan bermalam disana.

Kuncian Maut di Puncak Gunung Jawa Barat: Kisah Pasangan Tewas "Gancet" Setelah Diganggu Makhluk Gaib

Perjalanan pun dimulai kembali, Asep dan Usep masih bertahan di posisi depan, diikuti oleh Widi dan saya, lalu Fahmi, Bang Epps, dan Panji. Jalur yang kami lalui masih sama, jalan setapak yang hampir tak terlihat karena dipenuhi tumbuhan liar.

*

‘WukWukWuk’ terdengar seperti suara burung, namun tidak ada yang melintas diatas kami, suaranya sangat dekat dan jelas. Dengan santai saya bertanya ke pada Pak Sakri. “Burung apa Pak”?.

Tanya ku. “Ssst..udah jangan di dengerin, jangan lihat-lihat keatas” Jawab Pak Sakri pelan. Mendengar jawaban itu justru malah membuat kami semakin penasaran. “Emang apa Pak?.” Tanya teman kami yang lain.

“Gak apa-apa”. Jawab Pak Sakri singkat. Sejenak kami terdiam, hawa mistis kini lebih terasa menyelimuti setiap sudut hutan ini. Kami merasa ada kehadiran makhluk lain disini, dan kami sadar sejak tadi kami tidak sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title