Menjelajahi Sumba (Part 2), Dari Air Terjun Lapopu Sampai Bukit Ikonik Sumba
Spot terakhir adalah Pantai Walakiri, pantai dengan pohon bakau kerdil yang ikonik, sayang sore itu cuaca tidak mendukung
Danau Waimarang
Mendung cenderung agak gelap sehingga matahari tidak kelihatan, belum lagi pengunjung hari itu sangat rame. untuk foto tanpa gangguan orang saja sangat susah, akhirnya kita hanya santai di pantai sambil memesan mie goreng.
Berkenaan lokasi sudah dekat kota, maka banyak warung menjual segala macam makanan. Satu yang terlewatkan adalah seharusnya kami bisa sunrise disini, karena sunrise di sini juga sama bagusnya dengan sunset, dari kota hanya 30 menitan, tetapi waktu itu tidak terpikirkan untuk kembali datang untuk hunting sunrise.
Malam terakhir di Sumba kami habiskan dengan menikmati Seafood di Pelabuhan Waingapu dengan segala jenis ikan segar yang langsung di bakar ditempat.
Hari terakhir di Sumba saya mulai dengan hunting sunrise di belakang hotel Padadita, kebetulan Sunrise pagi itu memancarkan cahaya warna warni khas sunrise, selama 3 hari di Sumba malah hampir selalu dapat moment Sunrise yang cantik dibandingkan sunset.
Setelah cek out sebelum menuju Bandara, kami mengunjungi spot Puru Kambera terlebih dahulu, hanya berjarak sekitar 30 menit dari Waingapu.
Pura Kambera
Puru Kambera merupakan padang savana yang sangat luas di tepi laut, pemandangan khas seperti di daratan Afrika, walaupun waktu masih pagi cuaca sudah sangat panas, kami juga sudah membawa payung tetapi panasnya masih sangat terasa, sehingga hanya sebentar kami mengambil foto langsung menuju ke bandara.
Berkenaan dengan waktu cek in yang masih lama, akhirnya kami explore Bukit Persaudaraan yang ada tepat di depan bandara, dari bukit kami bisa melihat hamparan sawah hijau kekuningan dan diantar tegalan sawah banyak pohon lontar yang menambah kecantikan landscape persawahan diantara bukit bukit gersang yang sangat kontras.
Akhirnya kami ke bandara dengan meninggalkan kenangan akan keexotikan Sumba yang tiada banding, sunggung pengalaman perjalanan yang menakjubkan dan terutama banyak pelajaran untuk Si Kecil guna menghadapi kehidupan kedepannya. Dalam pesawat ke Bali kami masih bisa melihat dari jendela keindahan Sumba yang lambat laun tertutup awan, tetapi kenangannya akan ada selamanya.