Wisata Siang Malam di Alun-Alun Kidul Yogyakarta
Aktivitas di Alun-alun Kidul Jogjakarta
Suasana pagi sampai malam di alun-alun Kidul sangat berbeda. Pada pagi hari, kegiatan yang sering masyarakat lakukan yaitu berolahraga seperti jogging, bersepeda, jalan santai.
Pada siang hari, para pedagang kaki lima sudah mulai menjajakan jualannya. Suasana menjadi ramai karena kebanyakan para pedagang menjual makanan dan minuman khas Yogyakarta dan makanan minuman ringan seperti batagor, gorengan, dan lain-lain., sehingga banyak pembeli yang mengerumuni para pedagang tersebut.
Menjelang matahari terbenam, suasana di Alun-alun Kidul semakin ramai karena warga yang lelah bekerja ataupun pulang sekolah ramai mendatangi alun-alun kidul. Selain itu ada pula kegiatan para wisatawan yang ingin melakukan Masangin.
Kegiatan ini menjadi salah satu aktivitas yang harus kamu coba saat mengunjungi alun-alun kidul ini. Saat melakukan Masangin, kamu harus melewati dua pohon beringin yang berada di tengah alun-alun dan tanpa melihat atau menutup matanya.
Siapa yang dapat melewati kedua pohon tersebut tanpa melihat maka dipercaya bahwa hatinya bersih dan dapat dikabulkan permintaanya dalam satu percobaan.
Harga Tiket Alun-alun Kidul Yogyakarta
Jika kamu ingin mengunjungi objek wisata ini, kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Kamu hanya membayar untuk sewa parkir kendaraan, dan menyewa semua hiburan yang kamu inginkan.
Harga untuk menyewa odong atau biasa disebut sepeda gembira yaitu mulai Rp. 20000 hingga Rp. 60.000 untuk beberapa putaran. Untuk kuliner, harga yang ditawarkan sangat murah, sehingga kamu masih bisa menghemat dan menikmati makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejarah Alun-alun Kidul Yogyakarta
Pada zaman dulu alun-alun kidul ini hanya berfungsi untuk acara-acara tertentu seperti setonan (ketangkasan berkuda), Manahan (lomba memanah dengan posisi duduk bersila), Rampok macan (lomba adu harimau), dan Masangin (latihan konsentrasi dengan melewati dua pohon beringin yang berada di tengah alun-alun kidul tanpa melihat). Semua itu hanya untuk melatih para prajurit-prajurit kraton.
Namun sekarang, Alun-alun kidul ini berfungsi menjadi tempat melakukan berbagai aktivitas masyarakat sekaligus hiburan dan kuliner yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.