5 Negara Ini Menyajikan Olahan Tikus Sebagai Menu Favorit. Mau Coba?

Olahan Tikus
Sumber :
  • Site News

OlretTikus, hewan pengerat satu ini sering membuat kesal sekaligus jijik banyak orang. Bahkan kebersihan dan kehigienisan dapur akan dipertanyakan, jika sampai menemukan ada seekor tikus di dalamnya. 

Rahasia "Mutu Uang" Ala Tiongkok: Kenapa Mereka Kaya Raya dan Apa yang Tidak Diajarkan di Sekolah

Namun, di 5 negara ini, hewan yang sering disebut kotor, menjijikkan dan pembawa bakteri atau virus berbahaya ini, justru menjadi olahan yang lezat, populer bahkan difavoritkan. 

Nah, penasaran negara mana saja dan bagaimana olahan tikusnya. Yuk simak artikel ini selengkapnya  

Rahasia Kekayaan yang Tak Terucapkan: Mengupas 9 Kebiasaan Finansial Komunitas Tionghoa

1. India

Kebiasaan makan daging tikus yang dilakukan suku-suku di timur laut India, di antaranya suku Adi dan Apatani. 

Sun Lin Alami Ancaman Usai Suarakan Kecurigaan Atas Kematian Yu Menglong

Selama berpuluh-puluh tahun, tikus sudah menjadi hidangan sehari-hari di wilayah ini. Dengan mudah daging tikus dapat ditemukan di pasar tradisional, dengan kondisi yang masih segar. Sebelum dijual biasanya tikus sudah dikuliti atau dipanggang untuk membersihkan bulunya.

Meskipun tersedia dan dikonsumsi sepanjang tahun, tikus yang terbaik disajikan pada masa perayaan tradisional, terutama perayaan Unying-Aran.

Di Pasar, harga satu kilogram daging tikus dihargai sebesar 200 rupee (Rp. 37.700) setara dengan daging ayam atau babi di India

2. Vietnam 

Di beberapa negara Asia seperti Vietnam memang terkenal memiliki kuliner yang ekstrem. Mulai dari kalajengking, kelelawar, ular, hingga tikus. 

Menurut mereka, tikus merupakan sumber protein yang sangat baik. Makanan dari hewan pengerat ini pun dapat Anda temukan pada menu yang disajikan di wilayah perkotaan Vietnam, termasuk Hoi Chi Minh City.

Bahkan, di delta Mekong, harga daging tikus jauh lebih mahal dari ayam. Biasanya tikus yang diambil merupakan tikus sawah yang keluar ketika banjir tiba. Tikus-tikus ini kemudian dijual dengan kisaran harga mencapai Rp 60.000 per kgnya.

3. Kamboja

Tak jauh berbeda dengan Vietnam, Kamboja juga memiliki beragam kuliner ekstrem termasuk tikus. Masyarakat di sana menjadikan tikus sebagai makanan yang murah dan enak. Selain itu juga sering dijadikan bekal sebagai petani dan pekerja. 

Daging tikus sangat populer di wilayah pedalaman Kamboja tepatnya di Provinsi Battambang. Satu tusuk sate berisi daging tikus dengan potongan kecil, dihargai sekitar $0.25 (Rp 3,563), sementara untuk daging tikus yang utuh dihargai sekitar $1.25 (Rp 17,815).

Halaman Selanjutnya
img_title