Mengenal Pneumonia Bilateral, Penyakit Yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Meninggal

Pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus wafat
Sumber :
  • Gregorio Borgia/AP Photo

Olret –Dunia berduka dengan meninggalnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun. Sebelum meninggal, Paus berjuang melawan berbagai komplikasi penyakit, salah satunya Pneumonia. 

Robert Prevost, Pope Leo XIV asal Amerika Serikat yang Humoris dan Suka Menolong Pengganti Paus Fransiskus

Diketahui, Paus pertama kali dirawat di Agostino Gemelli Polyclinic Hospital pada 14 Februari 2025. Pada saat itu, ia mengidap bronkitis selama beberapa hari.

Kemudian kondisinya semakin memburuk, hingga didiagnosis mengidap Pneunomia bilateral. Pneumonia bilateral adalah pneunomia yang terjadi di kedua sisi paru-paru. 

Siapa dan Berapa Lama Pendahulu Paus Fransiskus Memimpin Gereja Katolik?

Hingga akhirnya Paus Fransiskus diumumkan telah tiada oleh pihak Vatikan dalam Vatican News pada Senin (21/4/2025).

Mengenal Pneumonia Bilateral Yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Meninggal 

Dilansir dari Alodokter, Pneumonia bilateral adalah penyakit infeksi yang menyerang kedua sisi paru-paru. 

Paus Fransiskus Meninggal Dunia Sehari Setelah Menemui Ribuan Umat di Santo Petrus

Pneumonia sendiri adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia dapat menyebabkan jaringan paru membengkak dan memicu penumpukan cairan atau nanah di dalam paru.

Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab pneumonia paling umum. Selain itu, pneumonia juga bisa disebabkan infeksi virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan infeksi jamur seperti Cryptococcus.

Jadi bisa dikatakan, jika pneunomia terjadi di kedua sisi paru-paru, disebut pneunomia ganda atau bilateral.

Gejala Apa Saja Jika Terkena Pneunomia Bilateral? 

Beberapa gejala yang terjadi pada tubuh jika terjadi pneunomia bilateral diantaranya, 

  • Nyeri Dada
  • Demam
  • Batuk berdahak
  • Menggigil
  • Sulit bernapas
  • Napas pendek dan cepat
  • Batuk berdahak
  • Detak jantung cepat
  • Cepat lelah
  • Mual atau muntah
  • Diare

Untuk penderita usia 65 tahun keatas memiliki gejala tambahan yaitu, suhu tubuh lebih rendah dari normal, kebingungan dan penurunan kemampuan berpikir. 

Tambahan Informasi, Pneumonia maupun Pneunomia Bilateral memiliki gejala yang sama. Hanya saja, jika mengidap Pneunomia bilateral maka nyeri akan terasa di dua sisi paru-paru. 

Cara Pengobatan Pneunomia Bilateral 

Pengobatan Pneunomia Bilateral dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti, penyedotan cairan paru-paru, pemberian obat antibiotik, antijamur, antivirus, terapi oksigen dan obat-obatan lainnya. 

Nah, untuk pencegahan sendiri dengan mengubah pola hidup sehat, cuci tangan sebelum makan, hindari merokok dan asap rokok, menjaga jarak dari orang yang sakit, makan makanan bergizi, istirahat cukup, berolahraga teratur, dan menghindari konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, vaksinasi pneumonia juga bisa menjadi cara terbaik untuk mencegah penyakit pneumonia. 

Riwayat Pneunomia Paus Fransiskus 

Mantan presiden National Foundation for Infectious Diseases, Schaffner membicarakan riwayat TBC Paus Fransiskus. Beliau mengatakan, jika Paus Fransiskus memang memiliki riwayat masalah kesehatan pernapasan yang panjang. 

Pada tahun 1957, Paus yang saat itu masih berusia 20-an tahun sempat menjalani pengangkatan sebagian paru-paru karena infeksi parah. Operasi tersebut dilakukan di kampung halamannya, Argentina.

Pada masa itu, Paus juga mengalami komplikasi batuk rejan atau pertusis. Batuk rejan dapat menyebabkan penyakit pada saluran bronkial dan memicu infeksi kronis

Ditambah lagi saat itu, belum ada antibiotik konvensional. Sehingga mereka harus mengobati komplikasi dengan pembedahan untuk mengangkat seluruh atau sebagian paru-parunya. 

Seiring bertambahnya usia, Paus makin sering mengalami masalah saluran pernapasan. Hingga didiagnosis terkena Pneunomia Bilateral.