Lagi Viral, Inilah 5 Fakta Soal Asam Sulfat dan Benarkah Zat Ini Bisa Dikonsumsi?

Asam Sulfat
Sumber :
  • IStock

Asam Sulfat di Eropa Abad Pertengahan, muncul dalam catatan Albertus Magnus dan Pada abad ke-17, ahli kimia Belanda keturunan Jerman bernama Johann Glauber mampu memproduksi asam sulfat dengan membakar kalium nitrat bersama-sama dengan sulfur dan KNO3. Kalium nitrat nantinya akan terurai lalu mengoksidasi sulfur menjadi SO3 dimana nantinya akan membentuk asam sulfat.

Mau Kulit Bercahaya? Lakukan 3 Tips Kecantikan Ala Kareena Kapoor Khan, Auto Glowing!

5. Asam Sulfat Dapat Ditemukan Di Belerang, Air Hujan, Bawang Merah dan Aki 

Dalam Kehidupan sehari-hari, kita bisa menemukan asam sulfat. Hanya saja dalam jumlah minim sehingga tidak berbahaya. Misalnya saja belerang, air hujan, hingga bawang merah. 

Belerang jika dipanaskan dan bereaksi dengan oksigen, bisa menjadi asam sulfat. Air hujan juga mengandung berbagai zat termasuk asam sulfat, yang jika berlebihan akan dapat menyebabkan gangguan pernapasan manusia. Bawang merah mengandung gas propanethial S-oxide yang dapat menghasilkan air mata ketika mengenai organ penglihatan. Gas tersebut berubah menjadi asam sulfat saat terpapar lapisan air yang melindungi bola mata. Sedang aki yang mengandung asam Sulfat adalah aki basah, sebagai cairan elektrolit. 

Apa Yang Terjadi Jika Asam Sulfat Dikonsumsi Manusia? 

7 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Telur Rebus Tiap Hari

Penuturan penjelasan di atas, jelas asam sulfat tidak boleh/tidak bisa dikonsumsi. Bahkan jika terpapar saja bisa menimbulkan kerusakan yang parah. 

Jika terjadi kontak atau paparan langsung dengan mata maka kornea akan menjadi buram dan adanya resiko perforasi okular, sebagaimana dilansir dari Diphex. Daging manusia bisa meleleh jika terkena zat korosif ini. 

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika bagian tubuh terkena asam sulfat yaitu dengan dibasuh dengan air dengan standar 60 liter per menit, dilakukan selama 15 menit.

Volume air tersebut akan cukup untuk menghilangkan bahan kimia dan mencairkannya. Air yang banyak akan membantu menahan efek panas yang muncul.

Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk menggunakan asam sulfat secara hati-hati serta mengikuti pedoman keselamatan yang yang sudah ditentukan.

Apabila terjadi paparan atau kecelakaan, segeralah mencuci area yang tersiram dengan air bersih dan mencari bantuan medis jika diperlukan.