Double Savage Episode 1 : Anak Pembawa Sial
Olret – Double Savage Episode 1 mengisahkan Korn yang dianggap sebagai anak pembawa sial sehingga ayahnya tak pernah menyukainya. Bahkan dia pun di usir dari rumah karena dianggap sebagai penjahat.
Di lain sisi, adeknya Win dan kakaknya Li serta ibunya sangat mencintainya. Jadi mereka saling bantu ketika ayah mereka tak melihatnya. Lantas bagaimana kisah selanjutnya?
Double Savage merupakan drama Thailand yang tayang di GMM 25 dengan jumlah 12 episode. Drama ini diperankan oleh Ohm Pawat Chittsawangdee, Perth Tanapon Sukumpantanasan dan Film Rachanun Mahawan sebagai pemeran utama.
Drama ini juga didukung oleh pemeran pendukung lainnya yaitu Foei Patara Eksangkul, Victor Chatchawit Techarukpong, Baitoei Zuvapit Traipornworakit, Satang Kittiphop Sereevichayasawat, Guy Sivakorn Lertchuchot dan masih banyak lainnya.
Double Savage Episode 1 : Anak Pembawa Sial
Double Savage Episode 1
Kelahiran Korn mengubah keadaan rumah keluargnya. Dahulu keluargnya yang kaya ray mendadak hidup sederhana setelah kelahirannya. Hal ini membuatnya dianggap sebagai anak pembawa sial.
Saat ini dia sudah tak tinggal di rumah dan menjadi penjahat bersama teman-temannya. Kakaknya Li selalu datang mengunjunginya meski sudah beberapa kali dilarang karena jalan ke tempat tinggalnya merupakan tempat tinggal para penjahat.
Lalu kisah pun kembali mengeja kenangana mereka saat kecil. Korn kecil yang dianggap pembawa sial tak pernah mendapatkan perhatian dari ayahnya. Bahkan kesalahan kecil saja sudah membuatnya di siksa oleh ayahnya dan tak pernah di kasih makan saat sarapan.
Berbeda dengan Pawin, adeknya yang selalu mendapatkan segalanya karena dianggap sebagai anak pembawa berkah. Meski pun sering dianggap tak ada, dia tetap berbakti dan tak membenci ayahnya dan menerima apa pun perlakuan dari orang tuanya.
Ending Double Savage Episode 1
Saat mengantarkan Li dan Win pulang ke rumah, dia pun mendapatkan bogem mentah dari ayahnya yang membuatnya babak belur. Meski demikian, dia tak pernah melawannya dan hanya menerima dengan baik.
Di tempat tinggalnya, dia pun diperingatkan oleh Mek, bahwa kelak dia akan bermasalah karena adeknya yang ingin bercita-cita menjadi polisi. Lantas apa yang akan terjadi selanjutnya?