7 Fakta Taro Sakamoto dalam Sakamoto Days yang Bikin Kamu Langsung Mau Baca Manga-nya! No. 4 Bikin Melongo!
- Ist
Olret – Temukan 7 fakta mengejutkan tentang Sakamoto Days, manga aksi-komedi yang memadukan kekerasan brutal dengan kehangatan keluarga. No. 4 bakal bikin kamu kagum! Baca selengkapnya di sini!
1. Mantan Pembunuh Bayaran yang Jadi Bapak Toko Kelontong
Taro Sakamoto bukan karakter biasa. Dulunya, ia adalah pembunuh bayaran legendaris yang ditakuti, tapi kini hidup tenang sebagai pemilik toko kelontong.
Transformasi drastisnya dari mesin pembunuh menjadi bapak keluarga yang santai jadi daya tarik utama cerita ini.
2. Dunia yang Absurd tapi Seru
13 Pembunuh Bayaran Terkuat di Dunia Sakamoto Days
- Youtube: PlaylistID
Bayangkan Jepang modern, tapi di baliknya ada organisasi pembunuh bayaran rahasia dengan teknologi canggih dan hierarki ketat.
Sakamoto Days sukses mencampur aksi brutal, humor receh, dan momen heartwarming dalam satu paket yang nggak bisa ditebak!
3. "No Kill Policy" yang Bikin Penasaran
Meski sakti, Sakamoto berjanji tidak membunuh lagi demi keluarga. Tantangannya? Harus mengalahkan musuh tanpa mencabut nyawa mereka.
Hasilnya? Pertarungan kreatif dengan improvisasi senjata dari barang sehari-hari—mulai dari penggorengan sampai kupon belanja!
4. Mode Kurus: Transformasi Paling Epik! (Bikin Melongo!)
Karakter Sakamoto dalam anime Sakamoto Days.
- Ist
Saat terdesak, Sakamoto bisa "berubah" dari tubuh gemuknya ke bentuk kurus dengan kekuatan maksimal!
Mode ini bikin musuh langsung ciut nyali, sekaligus jadi momen paling dinanti-nanti pembaca.
5. Tim Solid Penuh Karakter Unik
Dibantu Shin (murid setia), Lu (bocil kematian), dan Heisuke, Sakamoto menghadapi ancaman masa lalunya.
Dinamika tim ini penuh humor, tapi juga punya chemistry yang bikin pembaca ikut terharu.
6. Pertarungan Level Dewa
Dari menghindar peluru pakai sumpit sampai banting musuh dengan teknik bela diri hybrid, aksi di Sakamoto Days nggak cuma fast-paced, tapi juga penuh strategi out of the box.
7. Pesan Mendalam di Balik Aksi
Di balik over-the-top-nya, cerita ini mengajarkan tentang cinta keluarga, pengorbanan, dan prinsip "tidak kembali ke masa lalu gelap". Karakter Sakamoto yang flawed tapi berusaha jadi lebih baik bikin ceritanya relatable! *OF