MediaTek Dominasi AnTuTu Oktober 2025, Berikut Peringkatnya!

Realme
Sumber :
  • youtube

Olret – Platform benchmark populer AnTuTu baru saja merilis daftar 10 smartphone Android kelas menengah tercepat untuk Oktober 2025, dan hasilnya cukup mengejutkan — MediaTek mendominasi seluruh daftar tanpa satu pun perwakilan dari Snapdragon.

Bocoran Oppo K15 Turbo: Snapdragon 8 Gen 5 dan Layar 6,5 Inci Siap Jadi Flagship Killer?

Tren ini menunjukkan bagaimana MediaTek berhasil menguasai segmen mid-range dengan lini Dimensity 8000 dan 8400 series yang semakin efisien dan bertenaga, menantang dominasi Qualcomm di pasar global.

Realme Neo7 SE Puncaki Daftar dengan Skor Hampir 2 Juta

Sony Xperia 10 VII Resmi Rilis: Desain Baru ala Pixel, Layar 120Hz & Kamera 50MP di Kelas Menengah

Peringkat pertama bulan ini ditempati oleh Realme Neo7 SE, yang ditenagai oleh chipset Dimensity 8400-Ultra. Perangkat ini mencetak skor rata-rata 1.931.641 poin di AnTuTu, menjadikannya ponsel kelas menengah tercepat di dunia untuk Oktober 2025.

Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh iQOO Z10 Turbo dan Vivo Y300 GT, keduanya menggunakan Dimensity 8400 standar. Keduanya membukukan skor 1.915.499 dan 1.909.184 poin, hanya terpaut tipis dari sang juara.

Redmi K90 Pro (Poco F8 Ultra): Bocoran Hebat dari Xiaomi untuk Para Gamers

Redmi dan OPPO Juga Masuk Daftar Teratas

Di posisi keempat, Redmi Turbo 4 kembali tampil kuat dengan Dimensity 8400-Ultra yang mencatat 1.868.587 poin.

Sementara itu, Oppo Reno 14 dan Reno 14 Pro mengisi posisi kelima dan keenam dengan chip Dimensity 8350 dan 8450. Menariknya, meskipun tidak semuanya menggunakan varian “Ultra”, performa keseluruhannya tetap berada di kisaran 1,8 juta poin ke atas.

Melengkapi daftar 10 besar AnTuTu Oktober 2025, terdapat model seperti Motorola Edge 60 Pro dan OPPO K13 Turbo 5G, yang juga mengandalkan platform MediaTek Dimensity. Seluruh perangkat di daftar ini menembus angka 1,28 juta poin atau lebih, level performa yang setara dengan ponsel flagship tahun 2022–2023.

Tidak Ada Snapdragon di 10 Besar: MediaTek Kuasai Segmen Mid-Range

Yang paling menarik dari daftar ini bukan hanya tingginya skor, tetapi fakta bahwa tidak satu pun perangkat bertenaga Snapdragon berhasil masuk ke peringkat 10 besar.

Pesaing terdekat dari Qualcomm sebenarnya adalah Snapdragon 8s Gen 4 dan Snapdragon 7 Gen 4, namun tampaknya belum cukup kuat untuk menandingi efisiensi dan optimalisasi MediaTek pada lini Dimensity 8400.

Dominasi penuh MediaTek ini sekaligus menegaskan perubahan besar di pasar smartphone kelas menengah global. Jika dulu Snapdragon menjadi pilihan utama produsen besar, kini banyak brand ternama — mulai dari Realme, Vivo, hingga Oppo — justru lebih memilih Dimensity untuk efisiensi daya dan harga yang kompetitif.

AnTuTu Jelaskan Metodologi Penilaian

Sebagai catatan, AnTuTu menjelaskan bahwa peringkat ini tidak diambil dari satu skor tertinggi, melainkan rata-rata skor yang diperoleh dari seluruh pengguna perangkat tersebut sepanjang bulan.

Metode ini dianggap lebih akurat karena mencerminkan kinerja nyata pengguna di dunia nyata, bukan hanya hasil benchmark ekstrem dalam kondisi laboratorium.

Performa Tinggi Tak Selalu Menjamin Penjualan

Meski MediaTek mendominasi performa, kinerja tinggi tidak selalu berarti angka penjualan tertinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, seri seperti Samsung Galaxy A5x dan A3x tetap menjadi pemenang penjualan global berkat kombinasi antara desain, kamera, dan optimalisasi perangkat lunak yang seimbang.

Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara performa, efisiensi, dan pengalaman pengguna tetap menjadi faktor utama dalam menentukan kesuksesan sebuah smartphone di pasar.

MediaTek Unggul Telak, Snapdragon Perlu Strategi Baru

Daftar AnTuTu bulan Oktober 2025 menegaskan posisi MediaTek sebagai raja baru segmen kelas menengah. Dengan performa nyaris setara flagship dua tahun lalu, efisiensi daya yang lebih baik, dan harga yang lebih bersahabat, chip Dimensity 8400-Ultra tampaknya menjadi pilihan utama banyak produsen untuk menghadirkan performa flagship di harga mid-range.

Sementara itu, Qualcomm perlu segera berinovasi jika tidak ingin semakin kehilangan pangsa pasar di segmen ini.