Alasan Baim Wong Tinggalkan Sinetron dan YouTube, Kini Jadi Raja Live Shopping
Olret – Siapa yang tidak mengenal Baim Wong? Sempat menguasai layar tv dengan sinetronnya bersama dengan aktris-aktor populer. Kini Baim Wong meninggalkan karier tersebut dengan berbagai alasan dan pola pikir yang menarik.
Baim Wong memang sangat dikenal sebagai sosok yang adaptif. Setelah sukses sebagai aktor sinetron dan kemudian menjadi salah satu YouTuber dengan subscriber terbanyak di Indonesia, ia kembali membuat keputusan mengejutkan: mengurangi aktivitas di YouTube dan banting setir menjadi pemain utama di arena TikTok Live Shopping.
Lantas apa sebenarnya yang melandasi Baim Wong banting stir? Yuk, simak ulasan dari olret berikut ini.
Meninggalkan Sinetron: Isyarat Regenerasi
Sebanarnya bukan keputusan yang mendadak, apalagi Baim Wong memang sangat populer dengan ketampanannya dan beberapa judul sinetron yang melambungkan namanya.
Namun keputusan Baim Wong meninggalkan dunia sinetron pada usia 32 hingga 33 tahun adalah langkah antisipatif yang jarang dilakukan seorang aktor di puncak karier.
Ia menyadari adanya hukum alam dalam industri hiburan.
"Ingat banget waktu itu tuh pas waktu Nikita Willy itu masuk itu umur gua mungkin 33 atau 32... sudah mulai regenerasi. Harus ada sesuatu hal yang beda. Karena regenerasi itu nyata, lead-nya sudah berubah."
Baim menyadari bahwa ia harus memimpin perubahan dirinya sendiri (self-switching) sebelum industri memaksanya. Setelah itu, ia mencoba peruntungan di film, sebelum akhirnya menemukan celah di konten YouTube keluarga.
Mengurangi YouTube: Pergeseran Pasar ke Sales
Meski banyak konten Baim Wong yang mengundang kontroversi, namun penggemarnya sangat banyak di Youtube sehingga menjadikannya salah satu Youtuber dengan pengikut terbanyak.
Dia pun mengisahkan bahwa fase YouTubenya, yang berfokus pada konten keluarga dan sosial, memang sangat sukses. Namun, ia mulai melihat tanda-tanda pasar yang tidak lagi mendukung dari sisi monetisasi.
Anjloknya Pendapatan AdSense
Baim Wong mengungkapkan secara terang-terangan bahwa pendapatan AdSense YouTube di Indonesia tidak lagi se-menggiurkan dulu.
"YouTube Family itu sudah agak menurun... Kalau lu berpatukan dengan hasil sekarang dari platform itu, tidak seseksi dulu. Pikirin jangan sampai jebol... Jauh, jauh banget [turunnya AdSense]."
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh pergeseran dana iklan dari brand.
Brand Beralih dari Branding ke Sales
Inilah alasan kunci mengapa TikTok menjadi magnet baginya. Para brand kini tidak lagi ingin sekadar menanamkan citra (branding), melainkan menuntut hasil penjualan langsung.
"Kalau di sana sudah sales. Orientasi. Beda, Bro. Gue dapat berapa nih ketika gue bayar lu, gue bisa mendapatkan berapa? Karena itu sudah sales keranjang kuning. Dia tidak bilang untuk branding lagi." Ujarnya di akun Youtube Kasisolusi.
Baim melihat pola yang sama persis terjadi di Tiongkok, di mana pusat perbelanjaan (mall) sudah sepi dan aktivitas belanja beralih sepenuhnya ke online. Ia bergerak berdasarkan analisis, meyakini pola yang terjadi di Tiongkok pasti akan terulang di Indonesia.
"Kita lihat data... perpindahan gue dari YouTube ke TikTok adalah ketika TikTok itu jadi nomor tiga, kalau enggak salah waktu itu terbesar profit-nya di dunia. Gue yakin ini akan berpindah. Gue harus buat dulu sebelum orang lain aware."
Sumber dan referensi artikel dari akun Youtube Kasisolusi dengan judul Kisah Jatuh Bangun Baim Wong‼️Ini Alasan Tinggalkan Sinetron, Kini Jadi Raja TikTok Live Shopping ?