Air Mata Istri Pejuang Baju KORPRI: Dicerai Talak Tiga Tepat Sebelum Suami Dilantik PPPK
- Youtube
Tetangga Melda, Ibu Vina, yang hadir dalam wawancara, turut membenarkan perjuangan Melda.
"Wanita tangguh. Bekerja... jam 9 malam pergi, jarak 1,5 jam naik motor... tidur di kaki lima orang dia nunggu," kata Ibu Vina, menunjukkan betapa gigihnya Melda.
Kondisi ekonomi yang terpuruk pernah membuat Melda dan anak-anaknya hanya bisa makan seadanya.
"Saat mau puasa... sahur pertama, saya dan anak cuman makan sambal pakai nasi," kenangnya, menceritakan momen terendah mereka.
Hati yang Kosong, Fokus pada Anak
Kini, Melda dan kedua putrinya telah kembali ke rumah orang tuanya di Aceh Selatan. Meskipun merasa hancur secara batin, ia berusaha untuk tegar. Ketika ditanya tentang perasaannya, ia memberikan jawaban yang sangat mengharukan:
"Kalau saya bilang enggak itu munafik, tapi kalau saya bilang iya, hati saya sudah kosong," jawab Melda.
Ia mengakui bahwa tekanan hidup dan kurangnya perhatian dari suami membuat dirinya melupakan penampilan, yang disinyalir menjadi salah satu pemicu perceraian.
"Siapa sih perempuan enggak mau cantik, tapi kan faktor ekonomi juga. Nanti kalau saya usahakan untuk beli bedak, terus gimana nanti kebutuhan kami?"
Sebagai penutup, Melda menyampaikan pesan tegas kepada mantan suaminya dan pesan kuat kepada seluruh wanita Indonesia.
"Tolong perhatikan anak-anak itu, jangan sampai dilantarkan... Walaupun nanti dia menikah dengan perempuan lain, tolong perhatikan dia, tolong sayangi juga dia, tolong ratukan juga dia, dan anak jangan dilupakan," pintanya.
Sementara untuk para wanita, ia berpesan:
"Jadilah wanita mandiri. Jangan terlalu berharap dengan pasangan... Belajarlah berdiri di atas kaki sendiri. Karena sudah mengalami kekecewaan berharap dengan pasangan, sakit."
Kisah Melda ini menjadi pengingat pahit bahwa perjuangan dan pengorbanan seorang istri terkadang tidak cukup untuk menjamin keutuhan rumah tangga, terutama ketika status dan keberuntungan finansial mulai berubah. Namun, dari keterpurukannya, Melda kini bertekad untuk berdiri tegak, menjadi wanita mandiri, demi masa depan kedua anaknya.