Yai Mim Jatim Bertemu KDM: Skandal Parkir, Filsafat Wayang, dan Jurus Pura-Pura Stroke!

Yai Mim Jatim
Sumber :
  • Youtube

Olret –  Muhammad Imam Muslimin, atau yang akrab disapa Yai Mim, mendadak menjadi tokoh sentral dalam obrolan viral di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi (KDM). Dikenal sebagai dosen dari Jawa Timur yang mengaku hampir menjadi guru besar, Kiai Mim datang membawa cerita konflik tetangga paling heboh yang pernah ada.

Bukan sekadar keributan biasa, Kiai Mim menjelaskan insiden parkir yang membuatnya bentrok dengan tetangga—dan berujung viral—sebagai sebuah praktik langsung ilmu filsafat dan tasawuf. Sebuah "drama" yang direkayasa demi tujuan mulia!

Parkir Terhalang, Ibadah Tertunda, Drama Dimulai

Yai Mim dari Jatim Bertemu Kang Dedi Mulyadi

Photo :
  • Youtube

 

Awal dari kegaduhan ini sangat sederhana: parkir mobil. Mobil rental milik tetangganya diparkir persis di depan pintu garasi Kiai Mim ([13:06]). Masalahnya, ia harus bergegas pergi untuk mengisi jadwal subuh, sementara aksesnya terhalang total.

Saat mencoba memindahkan mobil, konfrontasi pun tak terhindarkan dengan istri pemilik rental (Mbak Sahara) dan driver-nya. Momen krusial inilah yang terekam kamera dan menjadi viral. Namun, Kiai Mim punya tafsir unik: itu adalah ujian sekaligus panggung.

"Itu ada teorinya, Pak," ujar Kiai Mim sambil bercerita. Ia menjelaskan bahwa adegan jatuhnya, yang membuatnya dikira stroke, bukanlah murni kecelakaan. Itu adalah "perlawanan" yang disengaja, bagian dari ilmu psikologi.

"Supaya dia (pihak lawan) puas... bahwa santet itu manjur... padahal santetmu ora mandi blas (tidak manjur sama sekali)."

Menurutnya, dengan memberikan kepuasan—bahwa santet atau serangan mereka "berhasil"—maka mereka tidak akan mengulangi perbuatannya. Sebuah strategi yang berani dan gila, khas dari seorang akademisi yang bergelut dengan ilmu kebatinan.

Dosen ASN Mengajukan Mundur, Berdakwah 24/7

 

Drama Pilu Yai Mim Dosen UIN Malang

Photo :
  • Youtube

 

 

Konflik tetangga ini membawa konsekuensi serius pada karier Kiai Mim sebagai dosen ASN. Merasa malu dan "tidak dihargai" oleh mahasiswanya sendiri, ia mengaku telah mengajukan pengunduran diri ([25:05]).

Namun, meski belum resmi berhenti, aktivitas Kiai Mim justru makin menggila. Ia kini berdakwah dan mengajar di mana-mana, kapan saja: online, di kafe, di hotel, bahkan di pasar!

Saat berinteraksi dengan KDM, ia dengan santai memperlihatkan setumpuk uang kertas yang ia gunakan untuk membayar siapa saja yang mau mendengarkan pengajiannya. "Siapa yang mau mendengarkan pengajian saya, tak bayar Pak," selorohnya.

Solusi Pamungkas: KDM Cukup Datang dan Lewat!

 

Meskipun secara pribadi Kiai Mim mengklaim telah berdamai dengan tetangganya pada malam kejadian ([18:17]), kasus ini telanjur melebar dan masuk ke ranah hukum.

Untuk mengakhiri seluruh drama berjilid-jilid ini, Kiai Mim percaya hanya ada satu solusi yang efektif dan instan: Kehadiran Dedi Mulyadi.

"Kang Dedi datang 5 menit saja, di situ habis itu di anu, selesai. Nggak ada yang berani," tegasnya.

Kiai Mim meyakini bahwa kehadiran sosok seperti KDM akan membawa "adem ayem" secara spiritual dan sosial. Sebuah permintaan yang unik, menunjukkan betapa besarnya pengaruh KDM dalam pandangan Dosen "Gendeng" dari Jawa Timur ini.

Kisah Kiai Mim dan KDM adalah tontonan langka yang memadukan komedi, konflik keseharian, dengan refleksi filosofis yang mendalam. Benar-benar sebuah drama kehidupan yang sulit dilupakan.