Mengenal Ancom (Animal Communicator) yang Lagi Viral di Twitter

Animal Communicator
Sumber :
  • twitter

Olret – Animal communicator adalah orang yang memiliki kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan hewan. Selain berkomunikasi, orang dengan profesi ini juga bisa menjadi jembatan penghubung antara hewan peliharaan dan pemiliknya.

Dilansir daei quora, berikut ini penjelasan yang sangat jelas dari pengguna quora mengani Animal Communicator.

Animal communicator itu apaan?

Singkatnya, animal communicator adalah profesi yang menyediakan jasa berkomunikasi dengan hewan peliharaan (termasuk mencari hewan peliharaan yang hilang atau memahami “perasaan” si hewan peliharaan).

Apakah memang ada orang yang bisa berkomunikasi dengan hewan peliharaan, meski dari jarak yang tidak diketahui jauhnya, belum pernah bertemu dengan hewannya langsung, dan hanya bermodalkan foto dan nama?

Apakah animal communicator merupakan sebuah bidang sains baru yang belum kita mengerti, atau hanya bagaikan “pengobatan alternatif” yang tak terbukti secara saintifik dari sisi kedokteran hewan?

Dari beberapa tulisan, para animal communicator mengaku bisa berkomunikasi dengan hewan menggunakan perantara gelombang alfa. Mereka cukup memejamkan mata dan berkonsentrasi seakan hendak meditasi.

Dari sini saja, saya sudah curiga. Meditasi memang mampu mengubah gelombang otak dari beta menjadi alfa, tapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa gelombang otak alfa bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia seperti telepati. Lebih-lebih hewan yang beda spesies.

Gelombang otak bukanlah sebuah kekuatan supernatural atau hal-hal yang hanya berkaitan dengan proses hipnotis, telepati, dan lain-lain. Gelombang otak pada dasarnya adalah gambaran aktivitas otak itu sendiri. Otak beraktivitas karena banyaknya neuron atau sel saraf yang menyusunnya, yang tingkat aktivitasnya akan berbeda tergantung apa yang sedang orangnya lakukan.

erubahan gelombang otak dari satu tipe ke tipe yang lain lumrah terjadi pada kita setiap hari, dan samasekali bukan metode untuk berkomunikasi lintas spesies. Memang, gelombang otak ini bisa manusia manfaatkan sebagai basis teknologi—seperti robot—yang dapat dikendalikan dengan pikiran, tapi ingat: untuk membuat suatu mesin bisa bekerja dengan gelombang otak, harus ada perangkat mesinnya yang bertugas membaca gelombang otak.