Naudzubillah! 7 Kelompok Orang Gila Harta Yang Menandakan Fenomena Akhir Zaman
- freepik.com
Olret – Sejatinya tidaklah semakin bertambahnya fitnah mendera pada kehidupan masyarakat, kecuali akan menghilangkan keberkahan dan kualitas harta pada kehidupan manusia. Karena kita belum banyak fitnah, memang harta tidak banyak secara kuantitas ini, tetapi mereka berlimpah secara kualitas. Kini, begitu banyak harta berputar pada aspek kuantitas, tetapi yang berkurang adalah kualitas daripada harta yang berputar pada zaman fitnah.
Siapapun yang diberikan kualitas harta, maka mereka telah mendapatkan kecukupan. Sebaliknya, siapapun yang hanya mendapatkan kuantitas harta, maka itu tidak menjamin kecukupan. Orang-orang yang kaya harta sesungguhanya belum tentu cukup, dan yang miskin pun belum tentu kurang, karena itu berpulang pada keberkahan kualitas harta bukan kuantitasnya.
Rasulullah bersabda; "Tidaklah terjadi hari kiamat kecuali sampai munculnya manusia paling bahagia dalam urusan dunia adalah Luka' Ibnu Luka'." Luka' Ibnu Luka' adalah sebutan bagi orang yang memiliki banyak harta dunia yang berlimpah, padahal mereka orang yang bodoh. Saat mereka mendapatkan harta, mereka menggunakannnya pada hal yang tidak bermanfaat.
Di akhir zaman, banyak didapati harta kekayaan mereka sangat berlimpah, namun yang kaya bukan orang yang pintar dan memberi kebaikan, sebaliknya orang yang kaya dan memiliki banyak pengikut pada zaman fitnah adalah orang yang melakukan tindakan tidak bermanfaat, juga menyerbarkan kebodohan.
Lalu, apa siapa sajakah orang yang termasuk kelompok gila harta pada fenomena akhir zaman? Dirangkum dari kajian Ustadz Oemar Mita, berikut ulasannya.
1. Berpenampilan shalih tapi serakah urusan dunia
Serakah urusan dunia
- freepik.com
Banyak pula dijumpai orang dengan potret keshalihan dirinya, secara dzahir terlihat shalih, tetapi mereka menjadi orang yang paling serakah terhadap dunia, mereka memakai simbol-simbol agama untuk mengumpulkan kenikmatan duniawi. Penampilan mereka sangat berwibawa di mata manusia, tetapi sesungguhnya hati mereka paling serakah dan rakus terhadap urusan dunia.
Rasulullah bersabda; "Akan keluar di akhir zaman, beberapa orang yang mencari dunia dengan amalan agama. Mereka mengenakan pakaian di tengah manusia dengan kulit kambing yang lembut, lisan mereka lebih manis daripada madu, tetapi hati mereka sebagaimana hati serigala." Maka Allah mengatakan, "Apakah terhadapKu mereka berani menipu? Dengan kebesaranKu Aku bersumpah mengirimkan kepada mereka fitnah yang menjadikan ulama di tengah mereka menjadi bingung." (HR. Tirmidzi no. 2404)
2. Pamer harta kekayaan
Allah berfirman dalam Al-Qur'an; "Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahan. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita punya harta kekayaan seperti yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Al-Qashash:79)
Di akhir zaman, banyak sekali orang yang senang memperlihatkan kemewahannya, mereka memarkan untuk menunjukan eksistensinya di hadapan kerumunan manusia. Banyak orang yang kelakuannya sudah di luar nalar manusia, bagaimana mereka hobi membeli barang hanya untuk mengejar merk/brand tertentu, walaupun harta yang dikeluarkan olehnya bisa sebanding dengan ratusan orang yang dieberikan kecukupan makanan. Bisa jadi nilai satu barang yang dibeli itu setara dengan bisa membangun rumah-rumah Allah di tempat-tempat terpencil.
Kaya adalah irisan takdir, tetapi memperlihatkan kekayaan itu tidak pernah fitempuh oleh orang shalih. Kaya dan miskin adalah fitrah kehidupan, tetapi memperlihatkan kekayaan bukanlah jalan orang-orang shalih, melainkan jalan yang ditempuh oleh orang-orang di akhir zaman.
3. Eksplorasi untuk harta semata
Allah akan membanjiri manusia dengan harta, banyak perkara yang bisa dieksploitasi untuk mendapatkan harta. Bukan saja hanya dari sumber daya alam semata, melainkan harta juga akan didapatkan dari jalan-jalan yang lain.
Rasulullah bersabda; "Bumi akan memuntahkan kekayaannya laksana benda cair, keluar sebagaimana emas dan perak, aku akan berperang. Datang perampok yang lain, 'Demi benda ini aku rela memutus tali silaturahmi.' Datanglah pencuri, 'Oleh karena benda inilah aku rela tangan ini dipotong.' Kemudian mereka meninggalkan barang tersebut dan tak ada seorang pun yang mengambilnya."
4. Terobsesi oleh harta duniawi
Terobsesi harta duniawi
- freepik.com
Di akhir zaman akan kita dapati manusia yang terus bekerja keras dan setelahnya bersenang-senag, yang mereka pikirkan hanyalah dunia semata. Allah berfirman dalam Al-Qur'an; "Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunai, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai." (QS. Ar-Rum:7)
Hal ini mengakibatkan banyak laki-laki merasa kewajibannya hanya satu, yaitu mendapatkan gaji yang tinggi, sedangkan mendidik anak dan istri, memakmurkan mesjid, membantu agama, dll, tidaklah masuk target kehidupan mereka, karena yang terpikirkan hanyalah urusan duniawi setiap waktunya.
Rasulullah bersabda; "Rasulullah membenci Jad'dzari (orang sombong dan suka menghina orang), Jawwadz (orang rakus tapi pelit). Mereka orang yang suka berteriak ketika memperebutkan haknya, di malam hari mereka bagaikan bangkai, tetapi di siang hari mereka bagai keledai yang terus makan tanpa henti." Mereka alim dalam urusan dunia, tetapi mereka bodoh dalam urusan akhiratnya.
5. Tidak peduli halal dan haram
Rasulullah bersabda; "Akan datang satu masa, orang tidak lagi peduli bagaimana cara mengambil harta, apakah didapatkan dari yang halal ataukah haram."
Jika ada harta yang haram masuk ke dalam tubuh, maka akan ada konsekuensinya, diantaranya seperti kerenggangan dengan keluarganya, hubungan anak jauh dari orang tuanya, kesehatan yang kian memburuk, masalah yang tidak pernah selesai, dan lainnya.
Karena pada zaman ini mereka banyak yang tidak mempedulikan darimana harta mereka berasal, maka banyak terjadi penipuan dan riba. Karena pada zaman fitnah orang pada berburu-buru dalam memiliki sesuatu, dan tidak ada barang dagangan yang paling laris kecuali riba yang bisa memenuhi hasrat orang yang terburu-buru dalam hidupnya.
6. Berlomba untuk menunjukan eksistensi
Di akhir zaman, harta akan digunakan untuk menunjukan kekayaan mereka ketika mereka memiliki rumah. Mereka berlomba-lomba untuk mendatangkan harta, supaya dengan harta tersebut mereka bisa membangun bangunan yang begitu tinggi. Lalu mereka membanggakan harta yang dimiliki ketika terlihat rumah yang mereka tempati merupakan bagian dari sebuah pencapaian yang harus mereka berikan kepada orang lain untuk menujukan citra dan posisi mereka.
Rasulullah bersabda; "Akan datang pada saatnya nanti kendaraan-kendaraan milik setan dan rumah milik setan. Adapun kendaraan-kendaraan milik setan maka aku telah melihatnya, yaitu salah seorang diantara kalian akan keluar dengan membawa untua-unta yang dikendalikan tanpa penumpang dengan barang-barang yang sarat di punggungnya. Sehingga unta-unta yang penuh dengan muatantersebut tidak mau berhenti, saat ada saudaranya yang menghentikan perjalanannya untuk sekedar mendapatkan tumpangan. Sementara rumah-rumah setan aku belum pernah melihatnya. Kemudian Sa'id berkata, aku belum pernah diperlihatkan rumah-rumah itu melainkan keranjang-keranjang unta yang banyak ditutupi oleh kain-kain sutera." (HR. Abu Daud no. 2551)
7. Banyaknya orang kikir yang bakhil
Kikir
- freepik.com
Rasulullah bersabda; "Sesungguhnya pada zaman fitnah, akan didapati bahwa waktu akan saling berdekatan, amal semakin berkurang, orang akan semakin pelit."
Sehingga harta yang tidak berkah tersebut digenggam erat oleh manusia, dan mereka enggan untuk berbagi kepada yang lain.