Naudzubillah! 7 Kelompok Orang Gila Harta Yang Menandakan Fenomena Akhir Zaman
- freepik.com
2. Pamer harta kekayaan
Allah berfirman dalam Al-Qur'an; "Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahan. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita punya harta kekayaan seperti yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Al-Qashash:79)
Di akhir zaman, banyak sekali orang yang senang memperlihatkan kemewahannya, mereka memarkan untuk menunjukan eksistensinya di hadapan kerumunan manusia. Banyak orang yang kelakuannya sudah di luar nalar manusia, bagaimana mereka hobi membeli barang hanya untuk mengejar merk/brand tertentu, walaupun harta yang dikeluarkan olehnya bisa sebanding dengan ratusan orang yang dieberikan kecukupan makanan. Bisa jadi nilai satu barang yang dibeli itu setara dengan bisa membangun rumah-rumah Allah di tempat-tempat terpencil.
Kaya adalah irisan takdir, tetapi memperlihatkan kekayaan itu tidak pernah fitempuh oleh orang shalih. Kaya dan miskin adalah fitrah kehidupan, tetapi memperlihatkan kekayaan bukanlah jalan orang-orang shalih, melainkan jalan yang ditempuh oleh orang-orang di akhir zaman.
3. Eksplorasi untuk harta semata
Allah akan membanjiri manusia dengan harta, banyak perkara yang bisa dieksploitasi untuk mendapatkan harta. Bukan saja hanya dari sumber daya alam semata, melainkan harta juga akan didapatkan dari jalan-jalan yang lain.
Rasulullah bersabda; "Bumi akan memuntahkan kekayaannya laksana benda cair, keluar sebagaimana emas dan perak, aku akan berperang. Datang perampok yang lain, 'Demi benda ini aku rela memutus tali silaturahmi.' Datanglah pencuri, 'Oleh karena benda inilah aku rela tangan ini dipotong.' Kemudian mereka meninggalkan barang tersebut dan tak ada seorang pun yang mengambilnya."
4. Terobsesi oleh harta duniawi
Terobsesi harta duniawi
- freepik.com
Di akhir zaman akan kita dapati manusia yang terus bekerja keras dan setelahnya bersenang-senag, yang mereka pikirkan hanyalah dunia semata. Allah berfirman dalam Al-Qur'an; "Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunai, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai." (QS. Ar-Rum:7)
Hal ini mengakibatkan banyak laki-laki merasa kewajibannya hanya satu, yaitu mendapatkan gaji yang tinggi, sedangkan mendidik anak dan istri, memakmurkan mesjid, membantu agama, dll, tidaklah masuk target kehidupan mereka, karena yang terpikirkan hanyalah urusan duniawi setiap waktunya.