Jebakan Setan: Dua Dosa Besar yang Wajib Kita Waspadai

Dua Dosa Besar yang Wajib Kita Waspadai
Sumber :
  • Youtube

Olret –  Pernahkah Anda merasa hidup Anda baik-baik saja meski terus-menerus berbuat salah? Atau sebaliknya, merasa terlalu tenggelam dalam dosa sehingga kehilangan harapan untuk kembali ke jalan yang benar?

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, dua perasaan ekstrem ini adalah dosa besar yang paling berbahaya dan merupakan jebakan paling licik dari setan. Keduanya, meskipun tampak berlawanan, memiliki satu tujuan yang sama: menjauhkan kita dari Allah SWT.

 

Bahaya Merasa Aman dari Hukuman Allah

 

Dosa pertama adalah perasaan aman dari hukuman Allah. Ini adalah ilusi berbahaya, di mana seseorang merasa kehidupannya berjalan lancar, rezeki melimpah, dan tidak ada musibah yang menimpa, meskipun ia berulang kali melanggar perintah Allah. Perasaan ini seringkali disisipkan oleh setan, membuat kita buta akan bahaya yang mengintai.

Ustadz Khalid Basalamah memperkenalkan konsep tadaruj, atau hukuman yang datang secara bertahap. Ketika Allah membiarkan hamba-Nya terus menikmati nikmat dunia di tengah maksiat, itu bukanlah tanda ridha, melainkan "istidraj"—sebuah hukuman yang ditunda.

Nikmat yang diterima justru akan menjadi bumerang yang membuat penyesalan di akhirat jauh lebih berat. Sejarah telah mencatatnya, dari kaum Nabi Nuh, Nabi Hud, hingga Nabi Salih, yang menikmati puncak kemakmuran sesaat sebelum azab Allah yang membinasakan datang.

 

Jangan Pernah Berputus Asa dari Rahmat-Nya

 

Di sisi lain, ada dosa yang sama berbahayanya: berputus asa dari rahmat Allah. Ini adalah perasaan bahwa dosa-dosa kita sudah terlalu banyak dan besar, sehingga tidak ada lagi harapan untuk diampuni.

Padahal, Rahmat Allah jauh lebih luas dari samudra. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.'"

Ayat ini adalah jaminan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar bagi ampunan-Nya, selama kita benar-benar bertaubat. Setan membisikkan perasaan putus asa agar kita tidak pernah kembali kepada-Nya, selamanya terjebak dalam lingkaran maksiat.

 

Menuju Taubat yang Sempurna

 

Lalu, bagaimana cara kita menghindari kedua dosa ini? Kuncinya adalah memiliki keseimbangan dalam memandang Allah. Kita harus memiliki rasa takut akan hukuman-Nya, namun pada saat yang sama, memiliki harapan yang besar akan ampunan-Nya.