Ustadz Syafiq Riza Basalamah Jelaskan Tangga Spiritual Menghadapi Takdir: Dari Frustrasi Menuju Syukur
- tvN
Meskipun takdir itu menyakitkan, hati yang rida akan merasa damai karena ia yakin sepenuhnya bahwa apa pun yang datang adalah ketetapan Allah yang Maha Bijaksana. Hati yang rida tidak dipenuhi pertanyaan "kenapa?", melainkan keyakinan "pasti ada hikmahnya".
4. Syukur (Tingkat Tertinggi)
Ini adalah puncak dari tangga spiritual. Orang yang berada di tingkatan ini mampu bersyukur atas takdir yang tidak sesuai harapan, bahkan takdir yang terasa menyakitkan. Mereka melihat cobaan bukan sebagai hukuman, melainkan sebagai anugerah.
Mereka yakin bahwa di balik setiap kesulitan, ada pelajaran berharga, pembersihan dosa, atau kebaikan yang jauh lebih besar yang Allah siapkan untuk mereka. Hati yang bersyukur adalah hati yang penuh keyakinan dan kebahagiaan sejati.
Pada akhirnya, takdir sudah tertulis, dan tugas kita bukan untuk mengubahnya. Tugas kita adalah menjalani setiap prosesnya dengan usaha dan iman. Ketika kita diberi kebaikan, kita bersyukur.
Namun, ketika diuji dengan kesulitan, kita harus bersabar, menerima, dan meyakini bahwa di balik setiap ketetapan-Nya, Allah selalu menyimpan kebaikan yang tak terduga.