Kisah Nabi Musa: Kemarahan Nabi Musa Kepada Nabi Harun Dan Bani Israil

Kisah Nabi Musa
Sumber :
  • u-repot

Tiba-tiba kemudian salah satu dari kaumnya bani israil ini mengatakan kepada Musa, Wahai Musa jadikanlah untuk kami banyak Tuhanlah, masa 1 Tuhan saja. Maka Musa heran sudah diberikan Hidayah menyaksikan ditenggelamkan Firaun, menyaksikan mukjizat yang banyak dari Musa, sudah mentauhidkan Allah, masih mau kufur.

Makanya Musa AS mengatakan, kalian ini kaum yang bodoh, sudah diberikan Hidayah tauhid mau sesat pula. Akhirnya Musa pun marah kepada Bani Israil.  Ketika Nabi Musa AS sudah berada betul-betul di perbatasan, tinggal masuk saja ke Palestin.

Mereka sudah sampai di padang pasir yang mendekati Palestina dan tidak bisa masuk ke Palestina. Kenapa demikian? Karena memang bumi yang disucikan itu. Palestina itu sudah dikuasai orang lain.

Di mana, tidak mungkin Nabi Musa membawa Bani Israil ke dalam ardhul muqaddasah, bumi yang disucikan Palestina, kecuali harus berperang melawan sebuah kaum yang disebut dengan kaum jababir dari amarikoh.

Musa AS diperintahkan untuk jihad jihad pertama kali Bersama Bani Israil

sebelumnya bani israil tidak pernah berperang. Kalian harus siap-siap perang bertempur merebut Baitul Maqdis, yang ketika itu sangat dipercaya Nabi Musa AS yang menemanimu.

Bahkan yusya bin Nun mengatakan, wahai kaumku, masuklah kalian dari pintu depan pintu kota dan kalau seandainya kalian akan perang maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan kemenangan dan tidak terjadi kekalahan kepada kalian.

Tapi Bani Israil ini ketakutan, pengecut, tidak mau perang, takut mati, akhirnya kemudian mereka mengatakan, selama orang amalio itu masih ada disitu, Kemudian kami harus perang melawan amalikoh Kami tidak akan masuk ke situ.

Kemudian mereka pun lancang kepada Musa dan mengatakan, Eh Musaa kalau engkau ingin perang, sono berangkat sendiri ajak Tuhanmu, perang berdua. Kami menonton di sini. Siapa yang kalah siapa yang menang.

Karena Mereka menolak tidak mau perang, tidak mau berjihad, tidak mengambil Baitul Maqdis. Hal ini pula yang menyebabkan Allah subhanahuwata'ala mengazab Bani Israil dengan cara tidak bisa keluar dari negeri itu tersesat di padang pasir