Canggih Banget! MLS Gunakan Teknologi AI untuk Pisahkan Suara Bola dari Kebisingan Stadion!
Olret – Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS) akan menghadirkan pengalaman menonton yang belum pernah ada sebelumnya. Bersama EDGE Sound Research, MLS akan meluncurkan teknologi “Embodied Sound” untuk pertama kalinya dalam laga playoff antara Los Angeles FC dan Austin FC pada 29 Oktober mendatang, yang juga menjadi penampilan perdana Son Heung-min di babak playoff MLS.
Teknologi ini memungkinkan penonton mendengar dan bahkan merasakan setiap sentuhan, umpan, hingga tendangan bola dengan kejernihan luar biasa. Sistem ini menggunakan pelacakan objek secara real time untuk memisahkan bola sebagai sumber suara tersendiri dalam siaran langsung.
Teknologi Revolusioner
Inovasi ini menjadi yang pertama di dunia dalam siaran sepak bola langsung. Sistemnya mampu menangkap suara bola secara spesifik dan menyalurkannya ke saluran audio terpisah.
Dengan cara ini, suara bola yang ditendang, membentur tiang, atau disentuh pemain akan terdengar lebih jernih dan realistis tanpa tertutup oleh kebisingan penonton di stadion.
Hasilnya, insinyur audio dapat mengatur efek suara dengan sangat presisi dan menciptakan sensasi imersif yang seolah membawa penonton ke tengah lapangan. Teknologi ini juga menyediakan “saluran bola” yang bersih dan mudah dikontrol, memungkinkan penyiar menonjolkan momen penting tanpa mengganggu suara latar lainnya.
Bukti Komitmen MLS pada Inovasi Teknologi
EDGE Sound Research, perusahaan asal Amerika Serikat yang dikenal di bidang teknologi audio multimodal, telah bekerja sama dengan MLS selama setahun terakhir untuk mengadaptasi platform Virtual Sound Engine mereka khusus untuk kebutuhan siaran sepak bola.
CEO EDGE Sound Research, Valtteri Salomaki, menjelaskan proses pengembangan teknologi ini.
“Selama setahun terakhir, kami bekerja sama dengan Major League Soccer untuk menyesuaikan platform Virtual Sound Engine agar mendukung otomatisasi dan peningkatan siaran sepak bola,” ujar Salomaki, dikutip dari Sportsvideo.org.
“Sejak awal, kami mengoptimalkan alat fokus audio dengan memanfaatkan data pelacakan untuk menghasilkan efek suara lapangan secara otomatis. Saat kami mulai bekerja di berbagai stadion, kami sadar bahwa kerasnya sorakan penonton bisa menenggelamkan suara permainan. Tantangan itu membuat kami membangun sistem pembelajaran mesin dan infrastruktur DSP baru agar bisa menyetel suara khas olahraga seperti tendangan bola dengan cepat dan akurat.”